Lilpjourney.com | Mom Story – Mengapa ASI eksklusif selama 6 bulan itu penting? Itu pertanyaan yang dulu terasa sederhana, tapi jawabannya sungguh dalam. ASI bukan hanya makanan pertama untuk bayi—tapi juga bentuk cinta pertama yang mengalir langsung dari tubuh ibu ke anak. ASI eksklusif selama enam bulan dipercaya memberikan perlindungan alami terhadap infeksi, mendukung tumbuh kembang otak, hingga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan buah hatinya. Itulah mengapa aku ingin memberikan ASI sepenuhnya, tanpa campuran, tanpa jeda—meski nyatanya, jalannya tidak semulus harapanku.
Awal-awal menyusui terasa seperti mimpi buruk. ASI-ku sedikit, si kecil terus menangis, dan aku dihantui rasa bersalah setiap malam. Aku sudah mencoba berbagai cara: minum air lebih banyak, rajin pumping, bahkan relaktasi. Tapi tetap saja, produksi ASI-ku kurang sesuai harapan.
Di titik itu, aku mulai mencari ASI booster terbaik yang bisa membantuku—bukan hanya menambah produksi ASI, tapi juga memberikan rasa aman, bahwa aku tak berjuang sendirian. Dari situlah aku mengenal Momyes, dan akhirnya memutuskan untuk mencoba rangkaian produknya: dari susu almond yang lezat, kukis sehat yang jadi teman pumping, sampai kapsul pelancar ASI yang praktis.
Tentang ASI: Sumber Gizi Pertama yang Tak Tergantikan
Setelah aku mengalami sendiri betapa sulitnya memberi ASI, aku jadi semakin menghargai setiap tetesnya. ASI bukan sekadar cairan putih biasa. Di dalamnya, terkandung ribuan komponen aktif yang tidak bisa ditemukan di susu formula manapun—seperti antibodi alami, hormon, enzim pencernaan, dan nutrisi penting yang sangat disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
ASI bahkan bisa berubah komposisinya, menyesuaikan dengan kondisi tubuh si kecil. Saat si kecil sakit, tubuh ibu secara otomatis memproduksi antibodi khusus yang disalurkan lewat ASI untuk melawan virus tersebut. Ajaib, bukan?
Selain manfaat luar biasa untuk si kecil, menyusui juga membawa banyak kebaikan untuk ibu. Membantu rahim berkontraksi kembali ke ukuran semula, menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium, serta menjadi bentuk ikatan emosional yang begitu dalam antara ibu dan anak.
Kenapa ASI Harus Diperjuangkan
Tak terhitung berapa kali aku merasa ingin menyerah. ASI yang tak kunjung lancar, rasa sakit saat menyusui, kurang tidur, dan tangisan bayi yang terus membuatku merasa tidak cukup baik sebagai ibu. Tapi satu hal yang terus membuatku bertahan: cinta.
Menyusui memang tidak mudah, dan tidak semua ibu punya perjalanan yang sama. Ada yang lancar sejak awal, ada pula seperti aku—yang harus melewati hari-hari penuh perjuangan, bahkan air mata. Tapi justru dari sanalah aku belajar bahwa menyusui bukan hanya soal fisik, tapi juga mental. Bukan hanya tentang menghasilkan ASI, tapi tentang bertahan, mencoba, dan mencintai tanpa syarat.
Di usia 2,5 tahun anakku saat ini, menyusui justru terasa makin bermakna. Terutama saat musim pancaroba datang dan ia mulai menunjukkan gejala tidak enak badan. Saat demam menyerang, ASI menjadi obat pertamaku. Selain mengandung antibodi alami, ASI juga menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dan nyaman. Biasanya setelah menyusu, ia bisa tidur lebih nyenyak, dan perlahan suhu tubuhnya mulai turun. Itu sebabnya aku belum pernah buru-buru memberi obat kimia sebelum mencoba ASI lebih dulu.
Kenalan dengan Momyes: ASI Booster terbaik Teman Perjuangan Ibu Menyusui
Di tengah pencarianku, aku menemukan Momyes—rangkaian produk yang khusus diformulasikan untuk mendampingi ibu menyusui dan hamil. Tidak hanya fokus pada peningkatan kuantitas ASI, tapi juga kualitasnya. Yang paling aku suka, Momyes menggunakan bahan-bahan alami dan superfood yang sudah lama dipercaya baik untuk ibu menyusui.
Momyes punya beberapa produk unggulan:
- Almond Mix (minuman enak rendah gula)
- Momkukis & Momkukis Mini (kukis sehat tinggi asam folat)
- Kapsul pelancar ASI (praktis & berbahan alami)
- Soyalmond (minuman bernutrisi untuk ibu hamil)
Review Produk: Momyes Almond Mix (Choco Hazelnut & Taro)
Minuman ini berbentuk serbuk yang bisa langsung diseduh dengan air hangat. Aku mencoba dua varian rasa: Choco Hazelnut dan Taro—dan dua-duanya enak banget! Rasanya ringan, tidak terlalu manis, dan tidak meninggalkan rasa eneg seperti beberapa minuman pelancar ASI lainnya yang pernah aku coba sebelumnya. Tapi jujur, varian Taro adalah favoritku! Rasa lembutnya bikin nyaman, dan bikin aku semangat menyeduhnya dua kali sehari.
Yang membuatku percaya adalah karena komposisinya alami: almond, katuk, kelor, fenugreek, dan soya. Bahan-bahan ini dikenal sebagai superfood yang tidak hanya membantu meningkatkan kuantitas ASI, tapi juga kualitasnya. Susu ini juga rendah gula, jadi aman dikonsumsi jangka panjang tanpa khawatir.
Biasanya aku minum di pagi hari sebelum sarapan dan malam sebelum tidur. Rasanya seperti memberi tubuh “sinyal” untuk siap memproduksi ASI. Setelah beberapa hari rutin konsumsi, aku merasakan produksi ASI jadi lebih stabil. Yang bikin senang, teksturnya gampang larut di air hangat, nggak bikin seret di tenggorokan.
Selain sebagai ASI Booster terbaik, rasanya juga seperti “me time” sejenak di tengah hiruk pikuk menyusui. Praktis, enak, dan bermanfaat—benar-benar jadi minuman favorit selama masa menyusui.
Review Produk: Momkukis (Dark Choco & Greentea)
Siapa suka makan cookies yang ada remahan kacangnya? Aku! Hahaha. Kukis dari Momyes ini tersedia dalam dua rasa: Dark Choco dan Greentea. Teksturnya renyah tapi tetap ringan, dengan aroma khas oats dan almond. Kukis ini bukan hanya enak, tapi juga tinggi asam folat, laktosa-free, dan vegan friendly. Cocok bangetkan menjadi ASI Booster terbaik!
Aku biasa ngemil ini saat pumping atau saat butuh dorongan energi di sore hari. Bonusnya, aku merasa lebih kenyang tanpa “berat”, dan tidak gampang lemas saat menyusui malam.
Review Produk: Kapsul Pelancar ASI
Produk ketiga yang aku coba adalah kapsul pelancar ASI. Bentuknya kecil, tidak berbau menyengat, dan mudah ditelan. Kapsul ini mengandung almond, katuk, kelor, fenugreek, dan kurma.
Aku mulai merasakan efek signifikan setelah 3 hari konsumsi. Payudara terasa lebih penuh saat jam pumping, dan jumlah ASIP bertambah secara bertahap. Di hari kelima, aku bisa pumping hampir 2x lipat dari biasanya.
Hasil ASI Perah dengan ASI Booster terbaik
Walaupun saat ini Gendis sudah berusia 2.5 tahun, aku tetap mengusahakan ASI terbaik. Apalagi di musim pancaroba seperti saat ini. Aku butuh ASI Booster terbaik.
Pada peralihan musim seperti saat ini, anak mudah sakit, terutama batuk pilek dan demam. Sakit yang sepele tapi bisa menurunkan nafsu makan anak. Sebelum memberikan obat kimia, aku selalu memberikan pertolongan pertama dengan ASI. Untuk itu aku bersyukur banget ada Momyes, karena hasil pumping-ku setelah konsumsi rutin Almond Mix 2x sehari, kukis sebagai camilan, dan kapsul setelah makan, hasil pumping naik jadi hingga 100ml.
Penutup: Mengasihi Itu Tak Mudah, Tapi Tak Pernah Sendiri
Menyusui adalah perjalanan yang tidak pernah bisa disamakan antara satu ibu dengan ibu lainnya. Ada yang jalannya mulus, ada juga yang seperti aku—berliku dan penuh tantangan. Tapi satu hal yang pasti, semua ibu menyusui melakukannya dengan cinta, meski bentuk perjuangannya berbeda-beda. Dan perjuangan ini layak dirayakan, didukung, dan dipahami.
Aku menulis artikel ini bukan hanya sebagai bentuk dokumentasi, tapi juga untuk menyemangati ibu lain yang sedang berada di fase-fase penuh keraguan. Mungkin kamu sedang lelah, sedang menangis di malam hari sambil memompa ASI yang tak seberapa. Atau mungkin kamu sedang mempertanyakan, apakah semua ini akan sepadan. Percayalah, kamu tidak sendiri. Dan selama kamu menyusui dengan cinta, kamu sudah memberikan yang terbaik.
Momyes hadir bukan sebagai solusi instan, tapi sebagai bentuk dukungan yang nyata. Membantu tubuhku kembali percaya diri, membantuku menikmati proses menyusui yang sebelumnya terasa berat. Buatku, itu sangat berarti.
Karena menyusui itu bukan tentang sempurna, tapi tentang cinta yang terus mengalir—setetes demi setetes.