Belakangan ini cukup sering mendengar tentang fenomena doom spending Gen Z, sebenarnya istilah apakah itu? bisa dikatakan bahwa doom spending merupakan sebuah perilaku belanja yang cenderung impulsif, yaitu sesuatu. Pada dasarnya bukan hanya Gen Z saja yang melakukan hal ini, melainkan masyarakat modern sudah banyak yang terbiasa dengan hal tersebut. Bahkan sebuah survei yang dilakukan menemukan bahwa pengeluaran untuk membeli barang-barang tidak berguna justru lebih besar. Khususnya pada kalangan yang tidak menghasilkan uang selama bertahun-tahun khususnya adalah Gen Z dan generasi millennial.
Berapa Contoh Dari Doom Spending
Bagi yang masih asing dengan istilah doom spending ini ketahui beberapa contoh kasusnya berikut ini, yaitu:
- Membeli uang untuk membeli pakaian desainer, yaitu pakaian yang dirancang secara khusus oleh desainer ternama dengan harga yang mahal, padahal di satu sisi sebenarnya bisa membeli pakaian yang tidak kalah bagus dengan harga yang jauh lebih murah, Sehingga nantinya sebagian uang bisa di save atau ditabung untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
- Membeli gadget keluaran terbaru, setiap tahunnya produsen gadget pasti akan mengeluarkan produk terbaru dengan spesifikasi yang lebih baik, banyak kalangan anak muda yang selalu berganti-ganti smartphone padahal sebenarnya gadget yang dimiliki masih bagus, hanya agar terlihat gaya dan tidak ketinggalan zaman.
- Makan di luar khususnya adalah makanan yang sedang viral, apalagi kehadiran dari influencer makanan sekarang ini seringkali mempromosikan tempat-tempat baru, terkadang banyak yang suka atau sering makan di luar untuk mencoba kuliner-kuliner baru dan tentunya lebih boros atau menghabiskan uang dibandingkan dengan masak sendiri.
- Belanja barang-barang yang kurang penting lewat marketplace dengan metode paylater, sekarang ini banyak marketplace atau toko online yang menawarkan fasilitas pembayaran paylater atau beli dulu bayar nanti, sehingga mempermudah masyarakat untuk berhutang. Namun secara tidak sadar fenomena ini menyebabkan masyarakat tidak mampu mengelola uang secara bijak dan menambah jumlah utang yang dimiliki.
Berbagai Faktor Yang Memicu Doom Spending
Doom spending Gen Z ini Pada dasarnya tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan bisa muncul dipicu oleh berbagai macam faktor, yaitu:
- Stress, banyak kalangan anak muda yang punya kebiasaan stres dan mengalihkan diri untuk berbelanja atau istilahnya adalah sebagai cara untuk healing dari stress, jadi berapapun uang yang dimiliki pasti akan habis begitu saja untuk mendapatkan kebahagiaan karena stress, namun pada akhirnya ketika Uang sudah habis justru bukan bahagia melainkan stress akan muncul kembali.
- Doom scrolling, faktanya juga banyak masyarakat saat ini yang punya kebiasaan menghabiskan waktu Scroll sosial media atau internet, jadi akan lebih mudah terpapar iklan yang ada di internet, termasuk diantaranya adalah keinginan untuk belanja hal-hal yang kurang penting, apalagi ada banyak influencer yang sering kali mempromosikan kuliner-kuliner baru, produk fashion baru atau tempat-tempat hiburan baru sehingga membuat yang melihatnya penasaran dan ingin mencoba juga, akibatnya impulsif di dalam pengeluaran untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.
- Kebiasaan konsumtif yang lebih mudah, contohnya sendiri adalah hadirnya layanan pesan antar makanan yang semakin mudah saat ini, sehingga kapanpun ingin mencoba kuliner-kuliner baru Tinggal pesan lewat online tidak perlu datang secara langsung ke tempat, begitu juga kemudahan dengan adanya fasilitas belanja online, sehingga membuat masyarakat tidak perlu kemana-mana cukup dari rumah saja bisa berbelanja apapun yang diinginkan. Hal inilah yang justru meningkatkan kebiasaan konsumtif. Pengeluaran menjadi tidak terkendali.
- Pengaruh sosial media, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sosial media berpengaruh besar terhadap pola perilaku masyarakat saat ini, termasuk kebiasaan untuk menjadi konsumtif akibat paparan sosial media yang berlebih.
- Kurangnya literasi finansial, banyak anak muda di zaman sekarang yang tidak mendapatkan pendidikan finansial sehingga terbiasa menghabiskan uangnya secara cepat tanpa terkendali, tidak bisa mengelola keuangan secara sehat.
Jangan sampai tergerus dengan fenomena doom spending Gen Z, perbanyak literasi finansial melalui Tuwaga. Dapatkan informasi mengenai cara mengelola uang, tips investasi hingga berita keuangan terbaru saat ini.