Jukung Tambangan, Wisata Susur Sungai Martapura di Banjarmasin
Banjarmasin, Kota Seribu Sungai
Lilpjourney.com | Banjarmasin Baiman – Jukung Tambangan menjadi moda transportasi untuk wisata susur sungai Martapura di Banjarmasin. Diperkirakan Jukung Tambangan sudah ada sejak pertengahan abad ke-18. Pada zaman dahulu jukung ini digunakan oleh para saudagar dan bangsawan.
Pasar Terapung Banjarmasin
Sejak zaman Hindia Belanda, pesona sungai di Kota Banjarmasin sudah menjadi magnet untuk orang-orang Eropa mengunjungi ibukota Kalimantan Selatan ini. Bagi orang-orang dari Benua Biru tersebut, berkunjung ke Banjarmasin seperti mengunjungi Venesia. Tidak salah jika Banjarmasin dikenal dengan sebutan The Venice from Eastern atau Venetie van het Oosten atau Venice/Venesia dari Timur (Tropisch Nederland 1939).
Pada tahun 90an, kita disuguhi iklan salah satu stasiun TV swasta dengan pemandangan pasar terapung. Nah iklan tersebut diambil di Pasar Terapung Kuin Banjarmasin. Walaupun sempat mati suri, pasar terapung yang diperkirakan berusia lebih dari 400 tahun ini hidup lagi pada Januari 2020 berkat sentuhan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Selain menghidupkan kembali Pasar Terapung Kuin yang saat ini bernama Pasar Terapung Kuin Alalak, Pemerintah Kota Banjarmasin juga membuka pasar terapung baru di Siring Tendean. Biasanya (sebelum pandemi) pasar terapung ini buka di hari Minggu dan selalu ramai oleh para wisatawan.
Nah ada yang menarik dari pasar terapung Siring Tendean. Yaitu adanya Jukung Tambangan. Moda transportasi baru untuk wisata susur Sungai Martapura di Banjarmasin. Jukung Tambangan ini merupakan hasil program CSR Community Based Tourism Banjarmasin dari PT PLN Cabang Banjarmasin yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin. Selain Jukung Tambangan, program ini juga memberikan bantuan lain yaitu baju adat dan tempat PhotoBooth ke Pemko Banjarmasin.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Jukung Tambangan
Terletak di tepian timur Sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura, salah satu ciri khas kehidupan masyarakat Banjarmasin adalah pemanfaatan sungainya. Entah sebagai sarana dan prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan serta perdagangan. Salah satu perahu atau dalam bahasa Banjar disebut jukung yang digunakan sejak zaman dahulu adalah Jukung Tambangan. Pada jukung ini terdapat ukiran daun jaruju melayap di sisi-sisinya.
Mengutip dari beberapa situs dan buku, Jukung Tambangan ini mempunyai sejarah yang menarik. Salah satu ulasan yang cukup lengkap membahas perahu khas urang Banjar yang digunakan oleh para saudagar dan bangsawan sekitar tahun 1843-1884 ini adalah situs jejakrekam.com.
Sayangnya perahu yang terbuat dari kayu ulin dan atap sirap ini sudah lama tidak terlihat di perairain Kalimantan Selatan. Bisa disebut perahu ini sudah punah. Jukung tambangan terakhir kali ditemukan terbenam lumpur pada kedalaman 1,5 meter di Sungai Saka Raden anak Sungai Nagara, Desa Baulin Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin pada Juni 2009 (jejakrekam.com).
#AyoKeBanjarmasin
Bagi sorang traveler, menjalin silahturahmi dan pertemanan adalah kunci jodoh kebahagiaan. Tanggal 6 September kemarin, ada dua orang teman dari Makassar, Chaliq dan Asmita, berkunjung ke Banjarmasin. Biasanya kalau gue ke Makassar, mereka selalu nemenin jalan-jalan. Dari Pantai Losari, Ramang-ramang, Bantimurung dan bahkan ngopi di Toraja pun ada jejak pertemanan kami.
Dilema saat itu pun datang. Gue kurang tau wisata di Banjarmasin. Malah kalau mereka mau jalan-jalan ke Toraja gue lebih gampang mau ngajakin kemana. Hahaha. Pernah suatu ketika gue ke acara adat Ma’nene’ di Toraja, ketemu turis dari Dubai, Mario. Kalian tau? Gue di bully dong waktu itu.
Kamu tau Mario, Putri ini dari Banjarmasin. Tapi dia belum pernah ke pasar terapung,” seloroh om Fyant dari Dinas Pariwisata Toraja Utara.
Candaan kala itu sekaligus tamparan untuk gue. Mario yang orang Dubai aja udah pernah ke pasar terapung. Lah gue yang orang Banjarmasin masa belum? Alhasil ketika tahun 2019 kemarin ada ajakan dari Mbak Ruli (founder Female Blogger of Banjarmasin) ke pasar terapung, tanpa pikir panjang gue langsung mengiyakan.
Singkat cerita, saat teman-teman dari Makassar ini datang, ada beberapa list tempat wisata di Banjarmasin yang gue rekomendasikan. Dari coffee shop hingga wisata keliling Kota Banjarmasin. Berbicara wisata Kota Banjarmasin, ada beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi :
- Patung Bekantan
- Pasar Sudi Mampir
- Pasar Terapung Siring Tendean
- Pasar Terapung Kuin Alalak
- Siring Menara Pandang
- Rumah Anno 1925
- Kampung Sasirangan
- Kampung Ketupat
- Kampung Banjar Sungai Jingah
- Masjid Sultan Suriansyah
- Museum Wasaka
- Kampung Biru
- Kampung Hijau
- Pulau Bakut
- Pulau Kembang
Sayangnya, beberapa objek wisata tersebut hingga tulisan ini terbit masih ditutup karena pandemi. Masih ingin berkunjung ke objek wisata di atas? Udah ikut wisata susur sungai Kota Banjarmasin aja!
Brosur Susur Sungai
[us_image_slider ids=”4580,4581″ nav=”dots” fullscreen=”1″]Paket Wisata Susur Sungai Martapura Jukung Tambangan
Jika kalian ingin berwisata di Banjarmasin sembari merasakan menjadi Urang Banjar, wisata Susur Sungai Jukung Tambangan merupakan pilihan tepat. Oh iya, for your information guys, jukung tambangan yang digunakan untuk wisata susur sungai ini merupakan jukung tambangan satu-satunya yang ada di Banjarmasin dan bahkan di Kalimatan Selatan.
Berwisata dengan jukung tambangan yang hanya dapat menampung maksimal 6 orang ini sangat seru loh. Selain merasakan susur sungai dengan perahu bangsawan atau saudagar ini, kalian juga dibekali outer sasirangan dan topi caping. Wah lengkap sudah rasa urang Banjar nya.
Saat kami ke Pusat Informasi Wisata Kota Banjarmasin untuk menanyakan perihal wisata susur sungai, ada Kak Monika Martina yang menyambut dan memberikan edukasi seputar wisata dan jukung tambangan. Kak Monika merupakan salah satu anggota Patriot Pariwisata Kota Banjarmasin.
Jadi kak, jukung yang akan kalian gunakan untuk wisata susur sungai ini bernama jukung tambangan. Jukung yang dulunya dipakai para saudagar dan bangsawan. Nah berhubung jukung ini sudah punah, jukung tambangan yang akan kalian gunakan ini merupakan jukung tambangan satu-satunya,” jelas Kak Monika.
View this post on Instagram
Ke Kampung Biru dan Hijau dengan Jukung Tambangan
Ada banyak destinasi wisata yang akan kalian lewati saat wisata susur sungai dengan jukung tambangan ini. Seperti :
- Kampung Hijau dan Biru
- Pulau Kembang
- Pasar Terapung Kuin Alalak
- Kubah Basirih
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Sungai Biuku
- Kampung Arab
- Pulau Bromo
- Mawarung Baimbai
- Soto Bang Amat/Jukung Julak
Ke 10 destinasi wisata tersebut dikemas menjadi beberapa paket wisata. Kok nggak sekalian aja? Ya karena rutenya beda arah hehehe. Contohnya saja dari dermaga Siring Menara Pandang ke Pulau Bromo perlu waktu kurang lebih 30 menit ke arah selatan. Sedangkan ke Pulau Kembang perlu waktu kurang lebih 45 menit ke arah utara.
Untuk penjelasan rute dan pemesanan kalian bisa langsung menghubungi WhatsApp Jukung Tambangan 0853-4686-8800. Setelah kalian menentukan rute, jangan lupa sesuaikan dengan waktu keberangkatannya ya. Berapa sih budget wisata susur sungai jukung tambangan ini? Nah kemarin gue dan temen-temen mengambil paket susur sungai Kampung Biru dan Hijau dengan harga paket 120k IDR. Worth it nggak? Banget! Karena selain perahu, seperti yang gue jelasin di atas, kalian juga bebas pilih outer sasirangan (tenang stocknya banyak dan tentunya sudah disterilisasi setelah dipakai) dan topi caping.
Pariwisata Banjarmasin
Well di akhir artikel ini, gue ingin mengucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk Pak Ibnu Sina yang selama 5 tahun sudah membangkitkan pariwisata di Kota Banjarmasin. Untuk Dinas Pariwisata yang tidak pernah lelah berinovasi, sehingga ketika ada teman-teman traveler yang ingin berwisata ke Banjarmasin gue nggak bingung mau ngajak kemana selain keliling coffee shop.
Oh iya, kemarin dapat bisikan dari Patriot Pariwisata, setelah pandemi akan launching Paket Wisata Sewa Baju Adat. Waaah keren nih. Apalagi kalian yang suka dengan adat dan anak instagram, kudu banget mantengin IG @jukungtambangan dan @kotabanjarmasin_ untuk update info ini ya. Dan mari taati semua protokol kesehatan untuk memutus rantai pandemi Covid-19 ini.
Jadi #AyoKeBanjarmasin!
Artikel kerenn, banyak informasi yg di dapat, semangat terus mimin
Terimakasih kak sudah berkunjung
Wah keren nih, sepaket 120K itu per orang atau sewa sekali jalan jukung tambangannya kak?
per jukung kak Niswin. Jadi kalau ber 6 kesana cuma 20rb/orang.
Murah kan
Menarik banget informasinya tentang wisata sungai Jukung Tambangan. Bucketlist untuk explore Kalimantan ini, terima kasih 🙂
Kalo ke Kalimantan wajib banget naik jukung tambangan ini. Paket wisata nya lengkap ya kak
Masih ada lokasi wisata yang ditutup sementara ya karena pandemi ini. Kalau pun misalnya dibuka, menurut daku kurang leluasa aja ya menikmati liburan karena dihinggapi juga rasa cemas karena virus si itu. Yang penting pengelola wisata tetap menjaga dan merawat, sehingga saat keadaan kondusif lagi bisa asik nih kita traveling
Aku pernah mau naik jukung nggak jadi kak. Takut. Pas banjir bandang Pantura. Btw lihat jukungnya nih, aku kok pingin ya. Kayaknya asik juga loh.. berwisata pake jukung
suka penasaran dengan pasar terampung
bisa jadi tempat wisata ya
apalagi di dukung umkm juga
semoga bisa eksis meski di tengah pandemi
Menarik juga nih dan harus nyobain naik Jukung Tambangan. Saya belum pernah ke Kalimantan Selatan. Wisatanya juga banyak
Wuihhh penasaran bgt sama jukung tambangan ini. Pengen ngajak keluarga.
Apalagi dah langka ternyata yak. Semoga pandemi cepat berlalu deh biar bisa wisata lagiii
Wah paling menyenangkan bisa berada di atas air itu, sukaaaa aja. Pengen banget nyoba pasar terapung mudah2an next ada takdirnya bisa ke Kalimantan
Di foto yang bangunan biru itu, soto yana yani kan ya? Atau soto kuinlah? Astaga kangennya. Dua tahun dah kada bulik ke Banjar. hiks. Rumahku persis di dekat Sungai Martapura ni loh, di seberangnya kantor Kotamadya Banjarmasin.
Bener Kak Monic soto Yana Yani.
Kasi bulik kak. Hehhe. Waaah daerah Pekauman kah kak? Deket sama minimarket 88 kah kak?
Seru juga foto-foto di sungai ya mbak. Pas baca ini tentang jukung tambangan, mirip dengan palembang mbak. Sama-sama memiliki sungai besar dan dijadikan tempat wisata.
Hehehe iya mba. Seru banget. Soalnya bener-bener alternatif wisata saat pandemi
Btw Palembang jug ada susur sungai kak?
Memang belaum pernah ke Banjarmasin. Keknya kalau aku ke Banjar, lokasi yang aku datengin pertama kali Disni deh. Btw, untuk harga 120k itu terjangkau banget ya kak
Bener kak. Soalnya lokasinya di jantung Kota Banjarmasin
120 itu 1 perahu kak. Dan bisa muat 6 orang.
wah, ternyata ada di Indonesia ada model wisata yg mirip kek wisata-wisata di thailand. menyusuri sungai dengan perahu-perahu yg unik. List dulu ah, siapa tahu besok ada planning menuju kesana, he
ada dong kak
malah udah lama loh kak. pasar terapungnya saja sudah berumur 400 tahun lebih
ahhh aku belum pernah nih ke banjarmasin, itu seru banget yaaa naik sampan terus menyusuri sungainya! auto inget iklan RCTI oke jaman dulu hahaha
Wah bnyk sekali ya wisata Banjarmasin butuh waktu berapa hari untuk bisa eksplor semua ya..?
Sebenarnya kalau susur sungai 1 hari cukup mba. Dengan catatan nggak mampir2. Foto2nya dari atas kapal hehehe
Terus bisa lanjut ke daerah Riam Kanan yg bak Raja Ampat
Jodohnya kenapa dicoret deh wkwkwk. Belom pernah ke kalimantan nih aku, semoga bisa berkunjung ke jukung tambangan nanti ❤
Karena hanya org2 tertentu yang mampu bertahan dengan LDR mba hehehe
Kabar2 aja mba kalau mau berkunjung ke Banjarmasin. Dengan senang hati akan antar jalan-jalan
Jukung Tambangan maksudnya perahu sewaan ya Mbak. Seru menyisir sungai martapura dari dalam perahu. Menikmati aroma airnya yang khas dan berwarna coklat itu, melihat kehiduap di tepian sungai, sampai membayangkan bahwa tempat ini dulunya seperti Venice. Cerita perjalanan yang menarik Mbak. jadi kangen pengen menyusur sungai Martapura lagi 🙂
Jukung tambangan ini nama jukungnya mba.
Dulu jadi alat transportasi sekarang jadi transportasi pariwisata susur Sungai Martapura
Harusnya ada backlink ini kalo ada namaku disebut, wkwkwk.. aku kayanya harus nyobain juga ini jukung mau ajak anak2ku
Keren Banjarmasin mengelola pasar terapungnya. Foto-fotonya menerbangkan ingatan ke pasar terapung di Negeri Gajah Putih. Semoga Banjarmasin ke depannya punya program2 keren yg bisa mengangkat potensi pariwisata ini spt yg dilakukan oleh negara tetangga.
Wooooow… Murah juga ya per orang 20K 🙂 Btw aku belum jauh2 mainnya kayak Mbak PUtri wkwkwkwk. Ke Banjarmasin juga belum. Tapi begitu baca tulisan ini yang begitu informatif, suatu hari nanti kudu mampir ke sini. Mau juga dong naik jukungnyaaaa….
dari dulu penasaran sama pasar apung banjarmasin itu, seru banget kayaknya bisa belanja di sambil nyusurin sungai.
Jukungnya cantik ya mba.. jadi pengen naik juga susur sungai di sana.. Sepertinya seru ya..
Jukung Tambangan yang benda mati pun sudah punah? Kok bisa ya?
Sayang banget.
Tapi seneng deh pemerintah dan masyarakat mulai mengemas lagi wisata Pasar Terapung ini.
Aku juga pengen banget ke sana, nerbangin drone dan menangkap jenis wisata ini dari udara 🙂