Lilpjourney.com | Travel Story – Ternyata begini toh rasanya mengurus komunitas sekaligus menjadi tim dari perayaan anniversary. Alhamdulillah sponsor tahun ini lumayan banyak. Bahkan dulu hotel yang tidak tertarik bekerjasama dengan blogger karena pernah punya pengalaman kurang baik, akhirnya merapat. Meeting siang ini dengan salah satu marketing hotel di Banjarmasin diwarnai dengan motor mbak Tri yang rehat dibengkel dan menikmati siang di Kampung Ketupat Banjarmasin.
|
Kota Banjarmasin, 23 September 2020
Mendung sedikit menggantung di atas langit Kota Banjarmasin selepas gue dan mbak Tri meeting dengan salah satu marketing hotel di Banjarmasin. Sudah hampir dua minggu ini, gue dan mbak Tri serta pengurus Female Blogger of Banjarmasin (FBB) lainnya sibuk persiapan 4th Anniversari FBB : Unstoppable Creation. Anniversary tahun ini tentu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pada momen ulang tahun FBB 2020 ini, kami dan semua member dipaksa untuk berjaga jarak. Tetap aman di rumah demi kesehatan kami bersama. Untungnya pada era industri 4.0 ini semua dapat dilakukan secara online. Event blogger pun sekarang banyak dilakukan secara online dengan sebutan webinar. Termasuk ulang tahun FBB tahun ini pun akan dilakukan online pada aplikasi zoom.
Lantas bagaimana bisa kami sampai menikmati siang di Kampung Ketupat Banjarmasin?
Motor yang Ingin Istirahat
Setelah mengambil beberapa foto dan membereskan laptop serta kamera, gue dan mbak Tri bergegas pulang. Takut kalau hujan datang keroyokan sebelum kami sampai rumah. Zet zet zet zet zet. Kurang lebih begitulah suara motor mbak Tri saat di starter. Usaha kami untuk menyalakan motor manual dengan menginjak tuas gagal.
Ding (dik) di parak (dekat) sini ada bengkel,” tutur paman penjaga parkiran.
Bergegaslah kami menyambangi bengkel tersebut. Si empu bengkel pun mengambil motor yang masih ada di parkiran hotel. Beliau menuturkan jika perlu waktu 1-2 jam untuk mencharge aki motor mbak Tri. Kami memutuskan untuk sholat dzuhur terlebih dahulu dan baru memikirkan langkah selanjutnya.
Makan Bakso di Siring Menara Pandang Banjarmasin
Niat awalnya kami ingin merapat ke Kantor Dinas Pariwisata (Dispar). Barangkali mereka bisa memberikan support tambahan untuk anniversary FBB. Hehehe. Sayangnya saat itu tim Dispar akan meeting. Kamipun melanjutkan perjalanan mencari makan siang ringan seperti bakso atau mie ayam.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Diperjalanan menuju ke Kampung Melayu, ternyata ada paman bakso keliling di depan Siring Menara Pandang. Dua mangkok bakso kami santap ditemani dua gelas es jeruk peras. Masya Allah, nikmati sekali.
Setelah menuntaskan kewajiban mengisi perut, kami kembali ke bengkel. Alamak ternyata belum selesai proses charger akinya.
Mbak Tri dari pada BT nunggu charger aki disini, ke Kampung Ketupat Banjarmasin yuk,” ajak gue.
Kampung Ketupat Banjarmasin
Jika kalian suka kuliner soto Banjar, sate dan lontong sayur di Kota Banjarmasin, maka dari kampung inilah lontong dan ketupat yang kalian santap berasal. Kampung Ketupat Banjarmasin.
Kampung Ketupat Banjarmasin berada di Kelurahan Sungai Baru. Jika kalian ingin ke kampung ini, paling mudah melalui Jalan A. Yani Km. 1. Sebelum naik Jembatan Dewi terdapat gang disebelah bengkel las. Tinggal lurus saja dan kalian akan disambut oleh deretan kios ketupat milik warga. Tinggal cap cip cup pilih yang mana.
|
Pada awalnya kampung ketupat hanyalah kampung biasa. Tapi seiring berjalannya waktu, kampung ini disebut menjadi Kampung Ketupat Banjarmasin. Hal ini tentu tidak lepas dari masyarakat sekitar yang memproduksi dan menjual ketupat secara turun temurun.
Saat kalian menyusuri kampung ini, aneka bentuk ketupat menggantung rapi di depan rumah warga sekitar. Tidak hanya ketupat yang sudah siap saji, kalian juga bisa membeli bungkus ketupat yang terbuat dari daun kelapa ini disana. Barang kali ada diantara kalian yang tertarik merebus ketupas sendiri di rumah.
Di beberapa kios bahkan tidak hanya menjual ketupat, tapi juga ada lontong yang dibungkus daun pisang. Jika kalian bertanya tentang sejarah Kampung Ketupat Banjarmasin ini, tunggu ya, gue akan kesana lagi untuk cerita lebih detailnya hehehe.
Beli Lontong di Kampung Ketupat Banjarmasin
Sejujurnya gue galau kalau disuruh milih antara ketupat dan lontong. Tapi karena ketupat itu lebih identik dengan soto Banjar dan hari raya, rasanya kurang pas kalau gue paksa berkolaborasi dengan sayur kacang panjang dan pepaya muda.
Murah sekali harganya! Di hari biasa seperti sekarang harga ketupat hanya Rp 3.000/buah. Sedangkan lontong ukuran sedang dibandrol dengan harga Rp 2.000/buah. Tapi kalau kalian membeli pada hari raya, tentu harganya berbeda.
Gue kira, lontong yang tersaji disini bukan lontong yang fresh mengingat jumlahnya yang cukup banyak. Ternyata gue salah dong. Terlihat dari daun pisang yang membungkus lontong masih mengkilap, sudah menandakan bahwa lontong ini masih segar alias baru mateng. Dan benar saja, saat gue pegang lontongnya masih panas.
Bukan Ketupat, Tapi Lontong
Waaah maaf jika diakhir cerita menikmati siang di Kampung Ketupat Banjarmasin ini gue berkhianat dengan memilih lontong ketimbang ketupat. Hehehe. Kembali lagi pada selera masing-masing bukan.
Lagi pula jika mengingat si bakso yang gue santap di Siring Menara Pandang Banjarmasin, rasanya cocok jika diduetkan dengan lontong dari Kampung Ketupat Banjarmasin bukan. Heheheh.
PS
Peluk dari jauh
dulu waktu aku ke Banjarmasin malah nggak muncul dan terpikirkan soal kampung ketupat ini, malah kuliner lontong orari kayaknya
next kalau ke Banjarmasin cobain mampir juga
Hahahahah jadinya mbak milih lontong ya, bukan ketupat kwkwkwkwkwkwkkw 😀 Oooh begitu ceritanya. Jadi lucu juga kali yach, pemandangan di jalan ketupat bergelantungan semua dan ternyata masih baru alias seger2 gitu. Makan pake soto atau bakso bakalan makin nikmat deh nyam3x 😀
Enak nggak sih ngerayain ultah via zoom? Kayak ada yang kurang kalau menurutku.
Aku nyari foto pas makan ketupatnya nih, tapi nggak ada. Kayaknya keasyikan makan ya. Ahahahah
Itu ketupat bisa nggantung di etalase toko banyak banget ya. Ada isinya apa nggak tuh..
Wah makan bakso sama lontong ya akhirnya. Kalo aku pribadi lebih suka lontong kalo dimakan sama makanan2 bersaus kacang. Kalo ketupat lbh suka kumakan dg makanan2 bersantan.
Tapi masalah lontong atau ketupat,, ini masalah selera ya.
Baru tahu soal Kampung Ketupat. Kirain pada buat masing2. Ternyata ada supplier utamanya dari sini. Jadi pengen Ketupat Kandangan
Waaah seru sekali sepertinya melihat banyak ketupat menggantung ya. Surga buat yang suka ketupat. Keren buat foto. Hihihi…
Udah lama aku penasaran sama kuliner Banjarmasin. Ingin ke sana kalau Covid sudah mereda
Mana foto lontongnya mba? Itu kita cuma beli lontong atau ketupat gitu? Nggak ada saus tambahannya? Menarik sekali ke Kampung Ketupat Banjarmasin ini.