Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Saturdate Bersama Keluarga Jempolan Bloggercrony

7 min read

keluarga jempolan bloggercronyLilpjourney.com | Blogger Story – Satu tahun sudah kita melewati cobaan bersama. Tidak pernah terpikirkan bahwa langkah traveling gue akan berhenti karena sebuah pandemi. Yang awalnya serba terbatas, sekarang kita bisa bangkit. Dan ini sepenggal cerita serunya Saturdate Bersama Keluarga Jempolan Bloggercrony dan seribu langkah “kami” bertahan di masa perjuangan.

Dari Wuhan dan Melampaui Batas

Gue masih ingat saat awal pandemi virus Covid-19 muncul di Wuhan saat itu sedang di Bali. Duduk di speed boat menuju Nusa Penida. Sungguh saat itu gue nggak menyangka jika pandemi tersebut akhirnya merantai kaki gue untuk bepergian. Hingga akhirnya melumpuhkan ekonomi hampir 6 bulan lamanya. Benar-benar sebuah krisis ekonomi dan mental yang sangat berat.

Setelah pulang dari Bali, gue melanjutkan kegiatan seperti biasa. Ada beberapa event yang rencananya akan digarap. Lalu sebuah kabar duka diumumkan oleh Presiden ke-7 Indonesia, Bapak Joko Widodo atau lebih akrab sebagai Jokowi. Tepat 2 Maret 2020 beliau mengumumkan bahwa pandemi virus Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Saat itu gue masih bisa berpikir positif bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Tapi Tuhan sedang berkehendak lain. Semua event harus di cancel. Tanpa tau kapan bisa dilaksanakan. Semua gantung. Sampai akhirnya banyak usaha memilih untuk “liburan”. Rupiah demi rupiah pun keluar untuk kelangsungan hidup.

Bukan rencana Tuhan jika tidak ada hikmah. Semakin lama pandemi berlangsung, semakin banyak orang baik yang menunjukkan jati dirinya. Ada banyak berita di televisi yang menyiarkan bahwa saat ini ada banyak orang yang membagikan makanan secara gratis. Dan gue sadar bahwa untuk menghadapi pandemi ini diperlukan kelapangan dada dan belajar.

Tidak cukup menjaga kesehatan jasmani, kita juga harus menjawa kewarasan agar bisa produktif berkarya agar menemukan solusi.

Menghadapi Pandemi

studio virtualSampai detik ini gue masih nggak menyangka bisa tetap waras menghadapi cobaan diluar dugaan ini. Jika benar-benar dihitung, pandemi ini melumpuhkan ekonomi gue selama 6 bulan lamanya. Yang dulunya selalu ada event, selama 6 bulan ini nggak ada job sama sekali. Yang biasanya bisa nonton konser, jalan-jalan keluar kota naik pesawat, sekarang hanya duduk di depan komputer sembari memutar otak.

Terlebih saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Semakin terjerujilah roda ekonomi. Pernah waktu itu mau membuat konser drive thru. Tapi tetap saja terkendala izin. Sampai akhirnya mulai ramai event virtual. Sampai akhirnya dunia live streaming semakin maju. Yang dulunya menggunakan SkethUp hanya untuk membuat design panggung konser, sekarang untuk membuat design studio virtual!

Seperti melihat matahari terbit setelah badai besar, gue nekat menggunakan sisa tabungan untuk merakit personal computer (PC). Mencari PC dengan spesifikasi tinggi tapi sesuai budget “pandemi” ternyata cukup sulit. Di tengah kesulitan itu, tiba-tiba seorang teman memberikan sebuah pekerjaan dengan biaya yang “pas” untuk tambahan membeli PC.

Kenapa kok gue tiba-tiba beli PC? Jadi laptop gue sudah harus pensiun dan saat itu gue melihat prospek dunia virtual ini sangat menjanjikan, baik sekarang ataupun nanti. Tidak ada salahnya kita berharap pandemi segera usai. Tapi bukankah tidak ada salahnya mempersiapkan kemungkinan terburuk? Melihat semakin hari angka postif virus ini semakin tinggi dan tidak ada tanda-tanda kapan akan berakhir.

Jujur gue nggak pernah terpikir akan belajar menggunakan software Blender,  Spark AR Studio, dan Aximmetri. Tiga software yang menjadi perantara Tuhan menyelamatkan pondasi ekonomi. Berbekal koneksi internet dan guru online “YouTube” alhamdulillah saat ini kamar depan rumah sudah berhasil disulap menjadi studio mini dengan fasilitas yang bisa dikatakan cukup.

Pandemi ini tidak harus kita tunggu kapan akan berakhir. Bukan hanya tentang adaptasi kebiasaan baru saja. Tapi tentang mencari jalan bahagaimana menemukan solusi dan inovasi terbaik untuk berdiri.

Bangga Menjadi Keluarga Jempolan Bloggercrony

Sekitar 2 tahun lalu gue mulai aktif menulis di blog. Gue sadar karena menulislah gue hidup dan bertemu banyak orang luar biasa. Berkat blog gue bisa kenal dengan orang-orang super keren yang memberikan banyak energi positif di masa sulit ini. Sampai akhirnya gue bertemu dengan Komunitas Bloggercrony Indonesia di Facebook. Dan alhamdulillah ditahun yang banyak cobaan ini, gue bisa mengkuti perhelatan akbar dari Bloggercrony yaitu Bloggerday 2021.

Waktu itu gue sudah pesimis karena hingga menjelang petang belum ada email masuk dari admin kalau gue terpilih menjadi peserta Blogger Day. Daaan tiba-tiba Kak Wiwid mengirim pesan di WhatsApp : hi kak mau menggantikan peserta Blogger Day Keluarga Jempolan Bloggercrony yang mundur? Ya Allah, ya jelas mau dong Kak Wiwid!

Bloggercrony mempunyai tagline BCC Squad : Blogging, Networking, Empowering. Sesuai dengan tagline tersebut, komunitas blogger ini punya banyak program seperti Blogger Care, Blogger Preneur, dan aktivitas rutin seperti #BWTuesday. Kemarin saat terjadi gempa di Mamuju dan banjir di Kalimantan Selatan pun, Keluarga Jempolan Bloggercrony turut memberikan uluran tangan.

Blogger Day 2021 di Masa Pandemi

serunya blogger dayTinggal sendiri di kota orang, bertahan saat ada cobaan sendirian tidaklah mudah. Saat gue mendengar “Keluarga Jempolan”, ada seberkas kehangatan yang hadir. Di mana gue merasa “kamu nggak sendiri Put.” Ada banyak teman-teman blogger yang akan ada membantu kamu. Keluarga Jempolan hadir untuk menguatkan sesama anggota keluarga, membangun relasi, dan menjadi tangguh bersama.

Gue masih ingat dua tahun lalu Kak Wawa Raji sebagai founder mengunci obrolan grup dan mengatakan “jangan terpancing narasi adu domba, no playing victim, logis cari solusi bukan cari salah”. Terjawab sudah disaat pandemi ini bukan saatnya kita mencari siapa yang salah, tapi mencari solusi terbaik agar korban tidak semakin banyak. Walaupun sering diam, tapi gue sering baca sharing teman-teman di WhatsApp grup. Banyak energi positif yang gue dapat dari “keluarga online” ini.

Jadi nggak salah dong gue merasa sangat gembira saat terpilih menjadi peserta blogger day bareng teman-teman blogger hampir diseluruh Indonesia. Acara yang diadakan hari Sabtu, 6 Maret 2021 dari 10.00 – 17.45 WIB ini dipandu kak Gita Siwi dan berlangsung sangat seru. Saking serunya sampai terasa kurang.

Ikut blogger day Keluarga Jempolan Bloggercrony kemarin seakan jalan-jalan ke Toraja. Semakin lama, tapi semakin kurang. Semakin banyak tau, tapi malah merasa kurang banyak tau. 

Lalu saat kak Sato Raji, menyampaikan pesan. Ingatan kami dibawa pada memori pulangnya Mas Anjar. Dengan mata berkaca, Kak Sato mengenang sosok baik Kak Anjar. Salah satu orang dibalik desain kreatif Bloggercrony. Gue belum mengenal kak Anjar saat beliau pulang. Hanya sebatas teman di layar Instagram. Tapi gue yakin beliau adalah orang baik yang akan selalu dikenang di Keluarg Jempolan.

Blogger Preneur Pendukung Event Keluarga Jempolan Bloggercrony

bloggerpreneurSebuah acara tentu tidak akan berjalan meriah tanpa hadirnya pihak sponsor. Terimakasih untuk 14 Blogger Preneur dengan berbagai latar usaha seperti kopi, kue kering, camilan, craft, souvenir, asi booster, jasa foto, hijab dan tanaman hias yang sudah turut serta mensukseskan acara kemarin :

  1. @duorajistore
  2. @katalensaku.photoworks
  3. @ebigsoo_fashion_
  4. @anesacooking
  5. @geraiaksesoris2
  6. @aykoprojects
  7. @makarame
  8. @resepdapurayah
  9. @dapursesukahati
  10. @hennahijab_collection
  11. @asiboostertea
  12. @kitatama.id
  13. @sreehandmate
  14. @photo_coffee_

Semoga usahanya semakin berkembang dan mampu memberikan banyak kebaikan. Aamiin

Family Trip Keliling Amerika

family trip ke amerikaDi awal acara Blogger Day 2021, semua peserta pagi itu langsung di bawa terbang ke Amerika. Dipandu Kak Idfi Pancani, semua peserta virtual gathering tanpa terkecuali termasuk anak-anak segera ambil tempat. Jujur ini jalan-jalan virtual pertama gue dan nggak tanggung-tanggung langsung ke Amerika!

Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah White House alias Gedung Putih. Gedung ini berada di 1600 Pennsylvania Avenue di ibu kota federal Washington, DC. White House dibangun pada tahun 1792-1800, dengan gaya arsitektur Georgia akhir dan dirancang oleh arsitek kelahiran Irlandia, James Hoban.

Menariknya walaupun gedung ini selesai dibangun pada masa pemerintahan George Washington, dia sendiri tidak pernah tinggal di istana kepresidenan Presiden Amerika Serikat ini. Gedung ini pertama kali ditempati oleh Presiden kedua Amerika Serikat yaitu John Adams dan istrinya Abigail.

Puas jalan-jalan dan foto di Gedung Putih, sekarang saatnya kita pergi ke destinasi kedua, Patung Liberty. Siapa hayo yang belum tau patung paling terkenal dengan membawa obor sebagai lambang kemerdekaan kebebasan. Patung perunggu ini diresmikan pada 28 Oktober 1886 dan merupakan hadiah seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat dari Prancis yang dipahat oleh Frederic Auguste Bartholdi dan Gustave Eiffel (desainer Menara Eiffel).

Destinasi ketiga, Kak Idfi mengajak kita main air ke Air Terjun Niagara. Air terjun ini merupakan salah satu air terjun yang paling populer di dunia. Wah terimakasih Bloggercrony sudah diajak main air kesini. Belokasi sekitar 17 mil (27 km) sebelah utara barat laut dari Buffalo, New York dan 75 mil (120 km) tenggara Toronto, Ontario, air terjun ini mampu menjatuhkan air lebih dari 6 juta kaki kubik (168.000 m3) air per menit

Puas main basah-basahan di Niagara Waterfall kami pun berangkat ke akuarium terbesar di dunia, yaitu Akuarium Georgia. Akuarium ini menjadi rumah untuk beberapa spesies kehidupan laut yang paling langka di planet ini. Sebelum melanjutkan perjalan, kita peregangan dengan menyanyikan lagu “baby shark” dulu ya!

Sebelum pulang, kita mampir dulu ke destinasi terakhir. Melihat kehidupan puluhan ribu tahun yang lalu saat zaman dinoasaurus di Jurassic Park. Virtual tour ini semakin seru saat kami naik kereta berliku melintasi gunung. Dan tidak terasa berakhir sudah jalan-jalan virtual kita.

Blogger Care

Seperti yang gue bilang tadi, di Bloggercrony kita nggak hanya diajak untuk membuat kontek blog yang positif. Tapi kita juga dibentuk menjadi “keluarga”. Ada rasa saling memiliki dan peduli satu sama lain.

Bulan Januari kemarin, saat banjir melanda hampir seluruh Provinsi Kalimantan Selatan BCC Squd ikut mengambil kursi dan berpartisipasi. Terimakasih untuk semuanya teman-teman yang sudah membantu saudara-saudara di Kalimantan Selatan. Tidak hanya di Kalimantan Selatan, saat itu juga ada bencana alam di Mamuju. Tanpa jeda, Bloggercrony menggalang dana untuk saudara-saudara di Mamuju. Terimakasih sudah memberikan kepercayaan pada lilpjourney untuk menyalurkan bantuan di Mamuju. Dan saat acara kemarin Blogger Care menggalang dana untuk sabahabat blogger yang terdampak pandemi dan sedang sakit.

Sejakala Content Creator

senjakala content creator blogger dayBelakangan ini kata “senjakala” semakin akrab di telinga. Jika menelusuri di halaman Google, senjakala kurang lebih berarti waktu senja atau saat-saat sebelum matahari terbenam dengan langit jingganya yang indah. Menghadirkan Kang Maman dan Bang Syafiq Pontoh sebenarnya apa yang akan dibincangkan pada webinar ini?

Sadar nggak sih semakin maju teknologi, semakin banyak pula content creator baru bermunculan. Semakin banyak yang bermunculan, tapi seakan kehilangan orisinalistas. Gue sendiri sedikit mengaamiini kata Kak Syafiq bahwa saat ini bukan lagi saatnya amati, tiru, dan modifikasi (ATM). Kita harus benar-benar membuat inovasi yang bukan sekadar ATM untuk bertahan.

Saat kita dituntut kreatif, maka kita harus belajar etika. Jangan sampai kita mengakui apa yang sebenarnya bukan buah dari pikiran kita. Sebagai seorang blogger sudah seharusnya kita memberikan apresiasi ke blogger/penulis lain dengan mencantumkan sumber. Tempatkan diri kalian sebelum menjadi “pencuri konten”.

Sebuah konten yang baik pun pasti bisa memberikan manfaat. Sebelum mengunggah buah konten, ada baiknya kita selalu menanyakan ke diri sendiri : pastas nggak sih konten ini dilihat dan dibaca banyak orang? Mungkin inilah sebabnya gue punya misi : menebar satu kebaikan kecil dalam setiap langkah yang gue ambil.

Ada satu pesan yang membuat gue tertampar siang itu :

“Untuk apa punya banyak keahlian jika hasilnya tidak maksimal. Kenapa tidak menjadi spesialis tapi bisa menghasilkan karya yang maksimal”. 

Saat mendengar Kang Maman menyampaikan kata demi kata itu, gue seperti langsung tersadar dari mimpi panjang. Ah kemana Putri yang dulu? Nyaris saja blog ini hilang arah dan lupa arah pulang.

Dilema Pembelajaran Jarak Jauh Keluarga Jempolan Bloggercrony

dilema pjj oleh ibu ifaKebetulan ibu adalah seorang guru PAUD. Semenjak pandami, kami yang tinggal berjauhan kota semakin jarang bertemu. Lalu semenjak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan, ibu jadi lebih sering video call untuk belajar Canva. Ya Allah ibu sering begadang untuk membuat materi sekolah. Bahkan kemarin beliau telpon dan minta diajarin edit video. Semakin bingung diriku. Sedangkan belajar Canva saja perlu waktu hampir 1 bulan.

Harusnya disesi kedua ini ada ibu duduk manis disebelah gue. Kami bisa belajar bareng. Karena pada dasarnya kami adalah dua orang keras kepala yang saling menyayangi. 

Pemateri istimewa siang itu ada Ibu Ifa, seorang psikolog klinis. Beliau menyampaikan seharusnya PJJ itu dilakukan dengan bahagia dan tanpa tekanan. Di mana guru yang menyampaikan materi harus enjoy saat mengajar, anak-anak pun senang menyimak materi walau hanya di layar ponsel/laptop. Yang jadi dilema dan kadang diabaikan oleh orangtua adalah kadang mereka lupa bahwa bisa saja sang guru juga adalah orangtua. Bahwa guru pun sedang belajar dengan bentuk pembelajaran baru. Jadi sudah seharusnya disaat PJJ ini baik orangtua ataupun guru sama-sama saling memahami.

Sistem reward and punishment itu sendiri adalah metode yang diberikan seorang pawang pada binatang sirkus.

Mom ada yang sering memeberikan reward and punishment ke anak? Tau nggak sih, ternyata sistem ini sama sekali tidak cocok untuk mendidik  anak. Dan sayang sekali sesi sharing harus berakhir.

Penutup

Terimakasih untuk Bloggercrony yang sudah membuat acara sedemikian meriah. Ada banyak imu dan pengingat yang gue dapatkan selama acara ini berlangsung. Jika “Saturdate” biasa dihabiskan untuk nonton, membaca buku, dan rebahan. Sabtu, 6 Maret 2021 kemarin benar-benar menjadi 1 dari 365 hari yang menjadi lebih baik.

Semoga masih bisa diizinkan ikut Blogger Day 2022. Andai 2022 kita bisa kembali berjabat tangan, mendekatkan jarak, bagaimana kalau selain offline juga disiarkan langsung? Sepertinya menarik bukan? Dan tentu saja semakin banyak orang yang bisa merasakan energi positif dan tetap waras.

PS
Peluk dari jauh

Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *