Lilpjouney.com | Lilstory – Semenjak pandemi dan masa PSBB berakhir, jam kerja kantor menjadi lebih singkat. Akibatnya gue semakin banyak waktu rebahan di rumah. Kalau ada yang nanya seneng nggak Put kerja cuma setengah hari? Seneng dong. Tapi, sejujurnya gue semakin stress. Mungkin karena belum terbiasa mengefisiensi waktu kerja. Kerjaan yang biasa dikerjakan santai 8 jam, sekarang harus selesai 4 jam! Waktu kerja singkat, otomatis harus kerja lebih cepat. Kecuali kalau pengen lembur di rumah. Jadi gue pun belajar untuk membuat manajemen waktu saat pendemi ini.
Multi Tasking Mengganggu Pekerjaan Inti
Sewaktu mengikuti pelatihan jurnalistik dari Radar Tulungagung tahun 2008, Pak Aris yang waktu itu sebagai pembicara menjelaskan bahwa pekerjaan dan profesi itu berbeda. Jurnalis masuk kategori mana? Profesi.
Pekerjaan dan profesi memiliki makna yang berbeda. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan uang. Sedangkan profesi merupakan kegiatan atau aktivitas khusus, yang memerlukan keterampilan dan pengetahuan tertentu. |
Saat ini gue bekerja pada bidang administrasi pajak. Tapi sebenarnya nggak cuma menangani pajak. Kadang komputer error pun gue dipanggil. Segala jenis pekerjaan penginputan data pun sudah jadi makan sehari-hari. Akibatnya kadang pekerjaan inti jadi keteteran. Dan yang paling parah adalah bulan ini. Manajemen waktu gue sungguh jelek.
Belajar Manajemen Waktu
Pekerjaan yang harusnya gue selesaikan dalam waktu 2 minggu, bulan ini gue kerjakan hanya dalam waktu 3 hari! Bagus sih, karena ternyata gue mampu. Tapi bayangkan saja jika jaringan internet tidak stabil, server pajak down atau gue sakit. Tentu nggak mungkin selesai dalam waktu 3 hari.
Gue pun mulai menganalisa apa saja yang gue kerjakan selama 30 hari kemarin :
- Rekap rencana penggunaan dana 4 bulan kedepan
- Laporan penggunanaan dana 8 bulan
- Data pekerja lapangan yang jumlahnya ribuan
- Pekerjaan di bidang sebelah
Dan bulan kemarin gue mengalami kecelakaan yang mengakibatkan performa gue dalam bekerja turun. Hasil dari buruknya manajemen waktu ini adalah kelelah yang luar biasa. Sakit punggung dan pinggang menghiasi hari-hari gue. Akhirnya berujung stress dan siklus bulanan pun terlambat.
Oke sudah waktunya untuk belajar manajemen waktu. Tapi manajemen waktu ini nggak hanya waktu kerja aja, tapi sampai waktu istirahat di malam hari.
Manfaat Manajemen Waktu
Manajemen waktu selain berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, namun juga memiliki beberapa manfaat loh :
- Meningkatkan reputasi kerja.
Jika kita berhasil melakukan manajemen waktu, tentu kita akan semakin cepat menyelesaikan pekerjaan. - Punya banyak waktu luang.
Kalau ini sih udah pasti. Kalau kita disiplin kerja, otomatis pekerjaan semakin cepat selesai. Artinya semakin banyak waktu leyeh-leyeh. Hehehe. - Mengurangi stress.
Saat pekerjaan selesai tepat waktu, reputasi kerja bagus, punya waktu luang, tentu kita akan bahagia. Hehehe
Nah gue pun memotivasi diri : AYOK PUTRI LEBIH SEMANGAT KERJANYA BIAR BISA NGEBLOG.
Apasih yang Membuang Waktu Kalian?
Gue cukup sadar bahwa nggak hanya multi tasking yang mengganggu waktu kerja. Tapi juga ada beberapa faktor lain :
- Smartphone.
Sadar nggak sih kadang panggilan notif dari HP lebih cepat dijawab dari pada panggilan bos. Sampai akhirnya setelah memegang HP, kita lupa pekerjaa. Yap gue sering! Entah waktu kerja ataupun sewaktu nge blog. - Lingkungan kerja kurang kondusif.
Bagaimana rasanya kerja dikeliling bukibuk dan saat kalian nggak nyahut waktu mereka ajak ngerumpi disenewenin? Hehehe. . - Tempat kerja berantakan.
Tempat kerja ini nggak melulu tentang “ruangan”, bisa juga “file komputer”. Beberapa waktu lalu komputer gue terserang virus ZWER. Akibatnya semua file gue HILANG. Selesai proses recovery, ternyata semua file namanya berubah menjadi tangga. Langsung bad mood nggak sih.
Membuat Manajemen Waktu Sederhana
Ternyata membuat manajemen waktu itu cukup mudah. Yang susah adalah penerapannya. Karena diperlukan kedisiplinan dan konsistensi. Sejak dua minggu lalu, gue mencoba untuk merubah apa yang menurut gue salah.
Dimulai dari tidur lebih cepat. Sebisa mungkin hindari begadang. Selain kurang baik untuk kesehatan, begadang bisa mengganggu aktivitas. Lalu bangunlah lebih pagi. Walaupun terbiasa bangun pagi, jujur gue perlu waktu satu jam untuk turun dari tempat tidur. Well ini nggak baik! Coba saja waktu satu jam itu gue pakai untuk bersih-bersih rumah, masak sarapan dan olah raga kecil. Tentu akan lebih baik.
Setelah satu minggu gue menerapkan bangun pagi, mengurangi penggunaan gadget, mulai olah raga kecil seperti plank, tau nggak hasilnya? Sebuah habit baru yang lebih sehat dan menjadikan gue produktif! Serius!
Jadi nggak ada kata terlambat kok untuk berubah menjadi lebih baik. Yang salah adalah ketika kita terus menunda dan lebih mementing mood dari pada produktif.
PS
Peluk dari jauh.