Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Mencapai Titik Ikhlas dalam Bekerja

2 min read

ikhlas dalam bekerja

ikhlas dalam bekerja

Lilpjourney.com | Lilstory – Mulai dari mana ya. Sejujurnya gue merasa insecure menulis ini. Karena akan ada orang yang bilang : nggak bersyukur loe punya kerjaan, itu di luar sana banyak yang nganggur. Tulisan ini gue post pure bukan karena ingin mengeluh. Mungkin ada juga yang merasa seperti gue dan masih bingung untuk mencapai titik ikhlas dalam bekerja.

Kerjaan Numpuk Tiba-tiba

mencapai titik ikhlas dalam bekerja

Pernah nggak sih pas kalian lagi banyak kerjaan ternyata banyak kerjaan titipan dari temen-temen kalian ikut nyempil. Kondisi ini diperparah dengan deadline pekerjaan yang bersamaan. Bulan lalu gue mengalami hal ini. Sampai akhirnya gue mencapai titik lelah yang berujung stres.

Saat dalam stress, ternyata kalian punya lingkungan kerja toxic. Alih-alih mendapat dukungan, mereka malah membuat kondisi semakin rancu dengan omongan : lihat tuh gaji anak bos, di atas gaji kamu yang udah lama mengabdi. Dan masih banyak kalimat tocix lainnya.

Kapan sih kerjaan ini berkurang, belum juga selesai tapi kok udah nambah. Mana si bos nggak sabaran.

Sebuah Status Whats App

Sore itu sepulang kerja, gue masih leyeh-leyeh di teras. Seharian memandangi komputer membuat mata penat. Nah salah satu alasan kenapa gue membuat taman di rumah selain biar nggak kelihatan gersang, tapi juga punya taman itu membuat adem.

Sebelum membuka pintu rumah dan mandi, gue sempatkan melihat HP. Satu status teman kantor lewat. Isinya kurang lebih berbicara tentang :

Mungkin apa yang kamu kerjakan tidak sebanding dengan salary mu, tapi kamu luar biasa. Berkah tidaknya suatu pekerjaan kadang tidak dilihat dari nominal. 

Seketika sore itu menjadi sangat indah. Mungkin status itu bukan diperuntukan untuk siapapun. Hanya mengajak untuk bersyukur. Andai lingkungan kerja kita berisi orang-orang positif seperti itu.

Mencari Ikhlas dalam Bekerja

Ikhlas itu memang ilmu tingkat tinggi. Sampai artikel ini gue tulispun sejujurnya mungkin gue belum benar-benar mencapai titik itu. Tapi kalau disyukuri tentu hasilnya akan manis. Terlebih jika kita sering tersenyum. Tentu orang-orang di sekitar kita akan merasakan aura positif kita.

Mungkin benar, ikhlas itu hanya perkara waktu. Pada akhirnya gue belajar bagaimana untuk mencapai titik ikhlas dalam bekerja.

1# Ingat saat pertama kali mendapatkan gaji.

Gimana rasanya gaji pertama? Saat itu kebutuhan gue mungkin nggak sebanyak sekarang. Apalagi saat itu masih tinggal bareng keluarga.

2# Mengingat pencapaian kerja

Bisa liburan pertama kali ke Ijen bareng cece adalah pengalaman traveling pertama kali pakai uang sendiri.

3# Motor pertama

Mengingat masa-masa dimana berjuang sampai bisa membeli motor sendiri adalah momen manis. Ya walaupun dapat subsidi dari si bos sih. Hehehe

4# Rumah pertama

Saat temen-temen gue masih sibuk ngejar gadget, gue berhasil beli rumah sendiri. Kecil, sederhana tapi nyaman.

5# Bersyukur

Saat pulang kerja sering banget melihat anak-anak muda ngamen dipinggir jalan. Saat itu temen gue yang dulu biasa manggung di cafe-cafe. Harusnya gue nggak ngeluh dong hanya karena tekanan kerja yang bisa datang sewaktu-waktu.

Mengingat banyak momen indah berkat hasil kerja sendiri ternyata mampu membuat gue bangkit dari setumpuk mood jelek. Selain mengingat hal-hal manis, coba deh lakukan apa yang kamu suka. Misal suka makan, ya udah makan aja apapun yang kamu suka. Tapi kalau gue punya cara sendiri sih :

  • Bangun lebih pagi. Percayalah saat kalian memulai hari lebih pagi, kalian akan memiliki tenaga yang lebih segar untuk menghadapi dunia.
  • Perluas lingkaran pertemanan. Tinggalkan teman-teman bahkan pasangan toxic kalian.
  • Lakukan hobby. Nah salah satu hobby gue adalah nulis. Ternyata ngeblog memang menjadi media yang ampuh untuk membangkitkan mood loh.
  • Rapikan folder komputer dan meja kerja. Hal ini cukup ampuh untuk men charger energi.
  • Pergi liburan. Siapa sih yang nggak mau pergi liburan. Tapi sekarang ini lebih baik kita di rumah aja dulu. Boleh sih pergi liburan, tapi tetap utamakan protokol kesehatan ya.

Nah demikian curhat gue tentang belajar mencapai titik ikhlas dalam bekerja. Tidak mudah memang. Tapi jika kalian merasakan lingkungan kalian toxic, mungkin ini saatnya kalian harus berkemas dan mencari rumah baru untuk dompet kalian. Hehehe.

PS
Peluk dari jauh

Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

One Reply to “Mencapai Titik Ikhlas dalam Bekerja”

  1. ajakin main rumahnya yaaa mba put, yang homeeyyy >,< ahh kapan corona segera berlalu. Bener banget mba. Emang kalau lagi pas dititik lelah sama kerjaan, harus inget pertama kali dulu cara dapetin kerjaannya gimana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *