Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Hutan Papua, Harapan Terakhir Surga Indonesia

10 min read

wonderful papua logo
[us_separator][us_single_image image=”1983″ size=”full” align=”center” animate=”fade” css=”.vc_custom_1585480237809{margin-top: 50px !important;}”]

HUTAN PAPUA
harapan terakhir ‘surga’ Indonesia

Foto : pemandangan hutan primer dari udara di dekat Sungai Digur, Papua (Greenpeace)

Selamat hari hutan sedunia – 21 Maret 2020

Econusa.id | Wonderful Papua – Membuka instagram pertama kali hari ini, disambut dengan sebuah postingan Greenpeaceid ‘Hari Hutan Sedunia 2020’. Hutan Indonesia menduduki urutan ke-3 terluas di dunia. Hutan tropis dan hutan hujan terluas di Indonesia berada di Kalimantan dan Papua. Sayangnya karena pembukaan lahan yang berlebihan menyebabkan berkurangnya hutan di Kalimantan dan Sumatera. Saat ini, hutan Papua menjadi harapan terakhir surga di Indonesia. Pesona pulau di ujung timur Indonesia ini memang sudah tidak diragukan lagi. Dengan kekayaan alamnya yang berlimpah bisa menjadikan Papua destinasi wisata hijau.

[us_single_image image=”1983″ size=”medium” align=”center” animate=”fade”][us_separator]

Hutan merupakan salah satu komponen ekosistem terpenting untuk menopang kehidupan di bumi. Berkat adanya hutan, iklim di bumi menjadi terlindungi. Hutan juga menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati, flora dan fauna. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, hutan juga merupakan penopang ekonomi.

The forest is not a resource for us, it is life itself. It is the only place for us to live – Evaristo Nugkuag Ikanan

Saat ini 38% hutan primer Indonesia tersisa di Papua. Dengan total luas hutan 33.710.532,22 hektar, hutan Papua merupakan salah satu hutan dengan tingkat keanekaraman hayati tertinggi di dunia. Terdapat 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125 mamalia dan 223 reptil di hutan Papua. Dengan kekayaan alam yang berlimpah ini, maka tidak salah jika Papua disebut sebagai ‘surga’ di timur Indonesia.

PROVINSI PAPUA BARAT

Luas hutan di Provinsi Papua Barat adalah 8.879.864,18 hektar. Terdapat 3 kabupaten dengan wilayah hutan terluas di Provinsi Papua Barat yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dengan luas hutan 1.892.509,60 hektar, Kabupaten Kaimana dengan luas hutan 1.500.912,41 hektar dan Kabupaten Manokwari dengan luas hutan 1.054.267,73 hektar.

PROVINSI PAPUA

Luas hutan di Provinsi Papua adalah 25.030.659,04 hektar. Terdapat 3 kabupaten dengan wilayah hutan terluas di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Mamberso dengan luas hutan 2.700.997,69 hektar, Kabupaten Asmat dengan luas hutan 2.286.034,03 hektar dan Kabupaten Boven Digoel dengan luas hutan 1.977.514,85 hektar.

HUTAN PAPUA SEBAGAI WILAYAH KONSERVASI DUNIA

[us_single_image image=”1983″ size=”full”]
Documentation of landcover of Southern Papua.
Greenpeace investigation uncovers massive deforestation as Indonesian Government minister arrives in EU to defend palm oil industry

Bumi Cendrawasih, begitulah julukan pulau ini. Bentuk pulau ini jika dilihat dari atas memang menyerupai burung cendrawasih. Burung cendrawasih dikenal sebagai Bird of Paradise karena keindahnnya. Di dunia terdapat 40 jenis burung cendrawasih, 30 diantara hidup di Indonesia yang tersebar dari Kepulauan Ambon hingga Papua. Selain burung cendrawasih, masih ada 601 jenis burung lainnya yang hidup di hutan Papua.

Semakin sering saya ke tanah Papua, semakin saya tahu bahwa Papua adalah surga kecil yang diturunkan ke bumi – Joko Widodo, Presiden ke-7 Indonesia.

Pulau paling timur Indonesia ini mempunyai banyak keindahan alam yang tidak akan habis jika dijelajahi. Daratan dan alam bawah laut Papua merupakan surga bagi mereka yang suka berwisata alam. Bahkan bukan hanya alamnya yang menarik, budaya lokal Papua juga mempunyai daya tariknya sendiri. Tapi tahukah kalian jika Papua menjadi provinsi konservasi pertama di dunia?

Satu tahun lalu, tepatnya 20 Maret 2020, kabar baik datang pada saat Rapat Paripurna DPRD Papua Barat. DPRD Papua Barat mengesahkan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Pembangunan Berkelanjutan atau disebut Perdasus Konservasi. Perdasus ini menegaskan komitmen dari pemerintah terhadap prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan disahkannya perda ini, Provinsi Papua Barat menjadi provinsi konservasi pertama di Indonesia bahkan dunia.

Menurut KBBI konservasi memiliki arti pemeliharaan dan pelindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan pengawetan; pelestarian.

2014

  1. Presentasi Conservation International (CI) Indonesia dalam membangun Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di areal Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat.
  2. CI memimpin Kelompok Kerja (Pokja) penyusunan rancangan peraturan
  3. Sosialisasi konsep provinsi konservasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

2015

  1. Deklarasi Papua Barat Sebagai Provinsi Konservasi

2018

  1. International Conference on Biodiversity, Ecotourism, and Creative Economy (ICBE) 2018 atau Konferensi Keanekaragaman Hayati, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif, digelar di Manokwari, Papua Barat, 7-10 Oktober 2018. Tema pertemuan ini adalah Provinsi Berkelanjutan Solusi Cerdas Pembangunan di Tanah Papua.
    ICBE 2018 memperkenalkan konsep dan inisiatif provinsi konservasi sebagai solusi cerdas pembangunan berkelanjutan di tanah Papua, secara global. Konsep yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelestarian keanekaragaman hayati, pemanfaatan jasa lingkungan, ekonomi kreatif, dan peningkatan partisipasi masyarakat.
  2. Peluncuran rancangan Perdasus pada acara ICBE 2018.

2019

  1. Pengesahan Perdasus Papua Barat sebagai provinsi konservasi.
    Dengan adanya Perdasus dapat menjadi dasar bagi pengesahan peraturan-peraturan lainnya yang bersifat lebih spesifik seperti, misalnya, ekonomi hijau atau rehabilitasi lahan.
  2. Merevisi regulasi agar bersesuaian dengan Perdasus seperti: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), sekaligus menjadi referensi kunci bagi Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

Bagi masyarakat Papua, hutan merupakan kehidupan mereka. Berkat penetapan Perdasus ini, maka akan menyeimbangkan pembangunan dengan konservasi sekaligus memprioritaskan kebutuhan dari masyarakat asli Papua Barat. Dengan kata lain, Perdasus ini merupakan payung bahwa pembangunan yang berlangsung di Papua Barat harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

Menyeimbangkan pembangunan, kesempatan ekonomi, sekaligus mengurangi resiko yang mungkin ditimbulkan pembangunan – Abraham Octavianus Atururi (2015)

  1. Melindungi lingkungan hidup untuk pemanfaatan dan mata pencaharian masyarakat asli di Papua Barat;
  2. Melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk mempertahankan keseimbangan ekologis dan keberlanjutannya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya;
  3. Memastikan pemanfaatan sumber daya alam hayati secara bijak dan berkelanjutan untuk generasi-generasi yang akan datang;
  4. Mengembalikan kondisi lingkungan penting yang telah rusak dan meningkatkan pengelolaan ekosistem.

Hutan adalah ibu yang memberi nafas panjang bagi banyak orang”

Masyarakat Kampung Malagufuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Ada Apa di Papua?

[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”circle” size=”40px” title=”Raja Ampat” img=”2064″]Merupakan icon Papua Barat. Keindahan Raja Ampat tak kalah jika disandingkan dengan Maldives. Kekayaan alamnya dipenuhi dengan spesies satwa yang tak bisa ditemukan di perairan lainnya.[/us_iconbox]
[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”circle” size=”40px” title=”Pegunungan Arfak” img=”2063″]Namanya memang tidak seterkenal Raja Ampat. Namun pemandangan Pegunungan Arfak juga tak kalah indah. Terdapat dua danau di sini, yakni Danau Anggi Gida dan Danau Anggi Giji.[/us_iconbox]
[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”outlined” size=”40px” title=”TN Teluk Cendrawasih” img=”2066″]Salah satu taman nasional laut terluas di Indonesia. Terdapat gua alam peninggalan zaman purba, gua dalam air di Tanjung Mangguar, serta sejumlah peninggalan abad 18 yang masih terjaga baik.[/us_iconbox]
[us_separator]
[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”circle” size=”40px” title=”Danau Framu” img=”2061″]Sebening cermin, begitulah kesan dari Danau Framu. Airnya yang begitu jernih dan berwarna biru sangat menyegarkan mata. Bayang-bayang pepohonan rindang terpantul dipermukaannya.[/us_iconbox]
[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”circle” size=”40px” title=”Gunung Meja” img=”2062″]Berada di pusat Kota Manokwari. Selain dapat menikmati pemandangan yang indah, di sini bisa melakukan trekking, hiking, hingga menikmati panorama Papua Barat dari ketinggian.[/us_iconbox]
[us_iconbox icon=”fas|tree” style=”outlined” size=”40px” title=”Tapurarang” img=”2065″]Situs purbakala ini terletak di Kabupaten Fakfak. Berupa “lukisan” telapak tangan manusia dan binatang pada tebing bebatuan yang terjal. Lukisan peninggalan zaman prasejarah ini telah berumur ratusan tahun.[/us_iconbox]

Papua Destinasi Wisata Hijau

ECONUSA DAN HARMONI HUTAN DI TANAH PAPUA

Papua bukan hanya tentang pesona tempat-tempat wisatanya, tapi juga tentang pesona alam dengan ragam flora dan fauna. Bahkan Papua juga dikenal dunia dengan kearifan suku-sukunya yang masih hidup di dalam hutan.

Bagi masyakat Papua, hutan merupakan rumah. Hutan dan msyarakat adalah satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Hutan menjadi sumber pangan dan ekonomi bagi masyarakat, sedang masyarakat berperan sebagai pelindung hutan.

Penetapan Perdasus Papua sebagai provinsi konservasi telah melindungi lingkungan dan juga masyarakat dari pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Namun, selain peranan pemerintah dalam pelestarian alam, diperlukan juga dukungan dari organisasi yang mampu mengembangkan sumber daya alam secara berkelanjutan seperti EcoNusa.

EcoNusa merupakan organisasi yang mempunyai tujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah Papua dan Maluku. EcoNusa yang berdiri 21 Juli 2017 ini menjembatani pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sekaligus juga untuk mengangkat keadilan, konservasi, dan transparansi. EcoNusa mempunyai prinsip untuk berusaha memaksimalkan perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berdasarkan keadilan melalui kegiatan nyata bersama masyarakat lokal.

[us_single_image image=”2255″ size=”full” animate=”afl”][us_single_image image=”2238″ size=”full” align=”center” animate=”afl”]

Kedaulatan masyarakat untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan

  • Memfasilitasi pemangku kepentingan dalam pengelolaan SDA yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.
  • Memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas mitra LSM lokal dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan
  • Mempromosikan pembelajaran dan praktek-praktek terbaik yang dilakukan LSM lokal dan masyarakat ke tingkat nasional dan internasional tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan
  • Mengorganisir kaum muda khususnya di kawasan perkotaan untuk mendukung gerakan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan
  • Memperkuat kapasitas organisasi EcoNusa sebagai organisasi perubahan yang efektif dan akuntabel untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi atau mandat-mandatnya
[us_single_image image=”2254″ size=”full” animate=”afl”][us_single_image image=”2252″ size=”full” animate=”afl”]

SAGU, ELEMEN PRIMER KEHIDUPAN MASYARAKAT PAPUA

Jika kalian pernah membaca beberapa cerita traveling di blog ini, tentu kalian tahu bahwa saya sangat menyukai perjalanan menyusuri sebuah kampung. Bagi saya, sebuah kampung merupakan bukti sejarah dan tempat dimana kita bisa menemukan wajah-wajah asli negeri ini. Kalian pasti pernah mendengar saat guru IPS kalian bercerita : Indonesia dikenal karena sifat masyarakatnya yang ramah. Nah mungkin sekarang hal ini jarang kita temui di kota, tapi berbeda cerita jika kalian mengunjungi kampung di pelosok negeri.

Papua hingga saat ini memang masih mempertahankan semua adatnya. Tapi bukan berarti mereka menutup dari modernisasi. Tahukah kalian, ternyata mereka sangat bijak dalam mengolah alamnya. Alih-alih membuka lahan untuk perkebunan sawit, mereka lebih suka membuat inovasi. Seperti inovasi sagu yang sekarang dijadikan mie, keripik dan kue.

Sagu mempunyai arti khusus dikehidupan masyarakat Papua. Tidak hanya dijadikan sebagai pangan,  pohon sagu juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan papan. Pelepah sagu contohnya, dapat digunakan untuk membuat dinding bangunan. Pelepah sagu juga merupakan bahan baku pembuatan tikar.

Penggunaan bahan sagu untuk bangunan ini, diterapkan oleh Perkumpulan Penggerak Usaha dan Penghidupan Masyarakat Asli Raja Ampat (PERJAMPAT) pada 114 bangunan penginapan yang mereka kelola di kawasan wisata Raja Ampat.

Pernah kalian mendengar Festival Ulat Sagu? Ya, ulat sagu merupakan makanan khas Papua. Bagi masyarakat hukum adat Kombai di Papua, ulat sagu tak hanya untuk dimakan. Mereka memiliki sebuah ritual khusus bernama Pesta Ulat Sagu, sebagai salah satu kearifan lokal setempat. Jadu sagu juga merupakan bagian budaya Papua.

[us_single_image image=”2239″ size=”full” animate=”afl”]

KAMPUNG MALAGUFUK

Tidak hanya inovasi pengolahan makanan, saat ini ada juga wisata hijau pengamatan burung (bird watching). Berada di Kampung Malagufuk yang merupakan hasil pemekaran Kampung Malumkarta, Kabupaten Sorong. Kampung ini menyuguhkan pengamatan burung (birdwatching) kepada wisatawan yang berkunjung.

Sebelum adanya wisata ini, masyarakat setempat menggantung ekonominya dari pertanian. Tapi hal ini kurang efektif karena harus berjalan sejauh 3 km untuk menjual hasil pertaniannya. Namun berkat adanya wisata birdwatching, walaupun masih tergolong baru tapi mampu menopang ekonomi masyarakt setempat sembari menjaga hutan alam Klasow.

Walaupun diberkahi dengan kekayaan alam yang berlimpah, masyarakat setempat tidak berpikir untuk menebang hutan dan menangkap burung untuk dijual. Bagi nenek moyang Suku Moi yang hidup di hutan Klasow, hutan mempunyai banyak manfaat. Hingga saat ini prinsip ini masih dipegang teguh oleh mereka.

[us_single_image image=”1983″ animate=”fade”]

Layakkah Papua Menjadi Destinasi Wisata Hijau?

Jadi, layakkah jika Papua menjadi destinasi wisata hijau? Menemukan fakta bahwa saat ini hutan Papua sebagai wilayah konservasi dunia dengan kekayaan alamnya yang berlimpah, tak berlebihan jika menjadikan Papua destinasi wisata hijau.

Langkah strategis pemerintah setempat dengan Perdasusnya ternyata bukan membawa kemunduran pembangunan di Bumi Cendrawasih. Malah sebaliknya. Inovasi serta alternatif pengembangan potensi alam mampu membawa Papua menjadi provinsi yang semakin maju tanpa mengesampingkan alam dan adat.

Sewaktu saya ke Toraja 2019 dan bertemu salah satu pemuka adat beliau berkata :

Adat adalah penjaga alam dari kerusakan oleh sebab ulah manusia.

Bisa dikatakan bahwa Papua mempunyai satu paket destinasi wisata hijau yang akan membuat siapapun ingin menjelajah setiap jengkal Bumi Cendrawasih ini. Berbagai destinasi wisata disajikan. Ingin yang iconic bisa mengunjungi Raja Ampat. Suka diving? Surga bawah laut Papua tentunya sudah tidak diragukan. Tidak ingin mainstream? Mungkin bird watching dihutan Papua merupakan pilihan yang tepat.

Jadi, kapan kita ke Papua?

PS
Peluk dari jauh

BLOG COMPETITION
WONDERFUL PAPUA
DENGAN TEMA : PAPUA, DESTINASI WISATA HIJAU
Diadakan oleh Econusa dan Blogger Perempuan

Sumber :

  • https://birdsheadseascape.com/regional/papua-barat-provinsi-konservasi-pertama-dunia-oleh-susie-vulpas/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Timurhttps://www.mongabay.co.id/2018/10/09/icbe-2018-semangat-papua-barat-sebagai-provinsi-konservasi/
  • https://www.econusa.id/id/ecostoryhttps://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/1479/harmoni-hutan-dengan-masyarakat-di-tanah-papua/
  • https://papua.go.id/view-detail-berita-5561/sda-hutan-papua-belum-dikelola-baik-oleh-masyarakat.html
Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

30 Replies to “Hutan Papua, Harapan Terakhir Surga Indonesia”

  1. Putri, tulisannya bagus sekali. Cukup membuka mataku bahwa hutan Papua begitu kaya. Dan benar, menjadi salah satu harapan terakhir bagi hutan Indonesia. Karena jika menengok ke Kalimantan, wacana tentang pemindahan ibukota hanya akan membuat hutan2 di sini terancam.

    1. Ah benar sekali kak
      Sangat nggak setuju kalau pindah ibukota
      Hanya memperparah pembukaan lahan di Kalimantan. Padahal dulu rakyat disini bangga dengan predikit : paru-paru dunia. Tapi kondisi saat ini sangat :((

  2. Papua memang alamnya sangat menakjubkan dan kaya…. Semoga surga alam papua tetap terjaga dan tidak ada yang merusaknya. Pengen banget bisa menikmati langsung alam papua… Semoga saya bisa traveling ke sana….

  3. Semoga hutan papua masih bisa dijaga sampai anak cucu kita merasakanya. Aamiin

    Mengingat hutan kalimantan setiap tahun mengalami kebakaran dn asap dimana mana jadi sedih hiks.

    Kalo mengingat kata papua, aku jadi ingat raja ampat. Keren bangeeet ini destinasi.

  4. Ayo Mbak, kapan kita ke Papua? *eh*.

    Dulu sekali, saya pernah membaca buku cerita yang setting tempatnya di hutan Papua. Buku itu membuat saya kepingin sekali mengunjungi hutan Papua untuk melihat burung cendrawasih langsung di habitatnya.

    Btw, keren banget tampilan postingannya, saya suka saya suka.

    Selamat Hari Hutan Sedunia ^_^

    1. Sepertinya kalau di Papua saya akan tersihir dan ingin auti pindah deh Kak Ira. Hehehe
      Toraja aja sudah bikin mupeng, gimana Papua yang gk cuma tentang cerita adatnya tapi juga kecantikan alamnya yang gk cuma Cartensz Puncak Jaya, tapi juga Raja Ampat dan banyak pantai-pantai indah disana
      Mungkin jika boleh egois, saya akan memilih mengabdi di Papua dan melepaskan apa-apa yang saya punya saat ini hehehe

  5. Papua memang indah banget. Masih tradisional dan alami banget di sana. Baik darat ataupun lautnya. Kalau ke Papua, Raja Ampat adalah destinasi favorit yang harus dikunjungi.

  6. Aku seneng lihat postingan ini. Tampilannya menarik. Lebih dari itu info tentang Papua membuat aku merindukan sesuatu. Memang Papua penuh dengan misteri dan pesonanya. Jadi ingin

    1. halo kak Vicky
      kalau aku sih sukanya jalan sendiri, nggak pakai agen wisata
      mungkin kalau ingin menggunakan agen, cari yg punya penilaian bagus, Traveloka juga ada pake wisata ke Papua kak ^^

  7. Hutan di papua memang sangat indah ya kak…

    Klo aku pengen banget mengunjungi lembah baliem di papua

  8. ya ampuuunn keren banget web nya :O
    aku melongo membaca dan melihat info-info grafis yang ditampilin.

    anyway papua memang daerah terpinggirkan yang kaya akan potensi sumber daya alam dan budaya.
    Selama ini mash dikuasai asing sih ya tampaknya. Dengan penduduk yang juga masih terbelakang karena akses yang sulit, semoga papua kian jaya dan terus nempel di Indonesia. NO NO tuh yang namanya pengen merdeka. Aku belum pernah ke papua juga soale. jadi cuman bisa tahu dari tulisan-tulisan macem kaka gini.

  9. Mengingat hutan kalimantan setiap tahun mengalami kebakara HUTAN PAPUA harapan terakhir surga Indonesia Selamat Hari Hutan Sedunia _

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *