Lilpjourney.com | Tips Menyusui saat Puasa Ramadhan – Alhamdulillah dua minggu lagi umat muslim akan berjumpa dengan bulan yang dirindukan. Bulan Ramadhan. Ramadhan ku kali ini, akan terasa sangat berbeda dengan tahun kemarin. Di mana tahun ini menjadi Ramadhan pertamaku menjadi seorang ibu. Nah kali ini, aku ingin sedikit bercerita persiapan menjelang bulan Ramadhan. Oh iya karena ada akses dari WiFi rumah, aku bisa konsultasi ke konselor laktasi dan mendapat tips menyusui saat puasa Ramadhan untuk new mom.
Hadist Tentang Menyusui saat Puasa Ramadhan
“Ce, Ramadhan tahun kemarin pas menyusui Arsya puasa nggak?.” tanyaku pada sahabatku, Cece.
“Alhamdulillah puasa, walaupun nggak full. Aku selalu sahur, tapi kalau waktu siang merasa lemas setelah menyusui, ya sudah aku batalkan puasanya,” jelas Cece.
Pada saat hamil kemarin aku tidak direkomendasikan untuk puasa, karena gula darah ku cenderung rendah, khawatir bisa pingsan. Jadi aku berharap tahun ini bisa menjalani ibadah puasa Ramadhan sambil mengASIhi Gendis. Berbekal jaringan WiFi rumah yang stabil, aku menghubungi teman-teman seperjuanganku. Beberapa dari mereka mengungkapkan bahwa mengASIhi sambil menjalankan ibadah puasa Ramadhan, memang tidak mudah.
Lantas bagaimana Islam memandang menyusui saat puasa di bulan Ramadhan?
Menyusui saat berpuasa di bulan Ramadhan adalah diizinkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan bahwa wanita yang sedang menyusui diperbolehkan untuk membatalkan puasa jika khawatir akan membahayakan kesehatan bayinya.
Sebagai contoh, dalam hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah bersabda: “Allah telah menghapuskan puasa bagi dua jenis orang: orang yang sedang dalam perjalanan dan wanita yang sedang menyusui.” (HR Abu Dawud).
Selain itu, dalam hadis lain riwayat Imam Bukhari, ada riwayat dari Aisha r.a yang menceritakan bahwa pada masa Rasulullah, para wanita yang menyusui diberi opsi untuk tidak berpuasa jika mereka khawatir akan membahayakan kesehatan bayi mereka.
Namun demikian, jika seorang wanita yang sedang menyusui merasa mampu untuk berpuasa tanpa membahayakan kesehatan bayinya, maka dia dianjurkan untuk tetap berpuasa.
Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan
Jujur, aku sedikit deg-degan menjelang puasa Ramadhan tahun ini. Semenjak melahirkan, bisa dihitung jari berapa kali aku memasak. Selebihnya suamiku memilih untuk memesan makanan, entah catering atau via aplikasi ojek online.
“Biar kamu nggak terlalu capek. Aku kan nggak bisa bantu-bantu di rumah karena kerja kadang sampai subuh,” tutur suamiku
Aku bersyukur sekali, punya suami yang mengerti posisiku sebagai ibu baru. Selain tidak mempersulit urusan makan, dia juga mendukung kegiatanku di rumah dengan memasang jaringan WiFi rumah IndiHome dari PT Telkom Indonesia. Rumah kami yang berada di pinggiran Kota Banjarmasin, masih sulit mendapatkan jaringan seluler yang baik. Alhamdulillah IndiHome punya jaringan yang luas, sehingga aku bisa menikmati WiFi rumah dengan koneksi stabil.
Oh iya, lantas bagaimana persiapanku untuk menyambut puasa Ramadhan tahun ini? Sebenarnya suami nggak masalah tetap catering atau pesan makanan online saat puasa nanti. Tapi kok rasanya agak ribet ya pesan makanan menjelang buka puasa. Apalagi catering yang terakhir aku pesan, rasanya tidak sesuai dengan selera suami.
Jadi mulai awal bulan Maret ini, aku memutuskan untuk mulai memasak sendiri di rumah dan mulai food preparation lagi.
Melakukan food preparation selalu menyenangkan. Dimulai dengan membuat daftar menu makanan untuk satu minggu, belanja bahan makanan secara online, dan memilah bahan makanan dalam storage-storage agar siap masak. Semua aku lakukan di malam hari saat Gendis tidur. Alhamdulillah sejak usia dua bulan, Gendis sudah terbiasa tidur malam sejak pukul 20.00. Jadi aku bisa mengurus dapur setelah Gendis tidur.
Selain food preparation, aku juga mulai mempersiapkan peralatan ASIP (Air Susu Ibu Perah). Mulai dari membersihkan alat pumping yang sangat jarang aku gunakan (karena aku lebih suka direct breastfeeding), kemudian botol kaca penampung ASI, dan terakhir cup feeder untuk minum ASIP.
Bismillah aku siap menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H.
Tips Menyusui Saat Puasa Ramadhan
Puasa mempunyai beragam manfaat untuk kesehatan. Saat berpuasa, kita menahan diri dari makan dan minum sejak terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari atau waktu Maghrib. Pola makan ini sebenarnya tidak mempengaruhi produksi ASI. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang mengambil cadangan lemak dari tubuh untuk memproduksi ASI selama moms puasa di siang hari.
Jumlah nutrisi makro ASI seperti protein, karbohidrat, dan lemak akan tetap sama selama kita puasa. Namun sebagian kecil vitamin dan mineral, seperti zinc, magnesium, dan kalium yang terkandung di dalam ASI akan turun.
Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk konsultasi ke konselor laktasi. Konsultasi ini aku lakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan WiFi rumah. Dari konsultasi online ke konselor laktasi ini, aku mendapat beberapa tips menyusui selama bulan Ramadhan, antara lain :
1# Konsultasi dengan Dokter dan Konselor Menyusui
Tips menyusui saat puasa Ramadhan yang pertama adalah lakukan konsultasikan dengan dokter dan konselor menyusui terlebih dahulu. Pastikan bahwa kalian dalam kondisi yang sehat untuk berpuasa dan bahwa tidak akan berdampak buruk pada kesehatan bayi.
2# Cukup Minum dan Jaga Asupan Makanan
“Saat sahur dan berbuka, bisa konsumsi makanan yg bergizi dan banyak minum air putih untuk menjaga hidrasi,” tutur Maria, sebagai konselor menyusui yang saat itu bertugas melayani chat WhatsApp ku.
Pastikan moms minum air putih yang banyak untuk mengganti cairan yang hilang saat berpuasa. Tal lupa konsumsi makan makanan yang bergizi selama waktu berbuka dan sahur. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan moms dan bayi.
Oh iya, hindari makanan pedas dan berlemak, karena dapat menyebabkan perut kembung pada bayi ya moms. Pastikan moms makan dengan cukup selama waktu berbuka dan sahur agar moms tidak kekurangan energi.
3# Konsumsi Suplemen atau Minuman Pelancar ASI
Agar produksi ASI kita lancar selama bulan puasa Ramadhan, maka bisa ditunjang dengan suplemen atau minuman pelancar ASI, seperti susu atau teh. Minum saat buka dan sahur ya moms.
4# Stok ASI dengan Melakukan Pumping
Sebenarnya daripada ASIP, lebih bagus mengutamakan dulu menyusui langsung. Begitulah penjelasan Maria saat sesi konsultasi online kemarin. Apalagi jika full moms seperti aku. Karena hormon menyusui bekerja lebih optimal saat si kecil menyusu secara langsung. Tapi jika moms merasa khawatir kesulitan menyusui di siang hari maka tidak ada salahnya untuk pumping ASI dan menyimpan cadangan ASI selama waktu puasa.
4# Batalkan Puasa Jika
Jika moms mengalami gejala seperti lemas, kelelahan, demam, urin saat buang air kecil berwarna pekat dan berbau menyengat, sakit kepala, serta rasa haus yang parah, bisa dibatalkan dulu puasanya.
5# Hindari Melakukan Aktivitas yang Berat Selama Puasa
Agar moms tidak cepat lelah saat berpuasa, batasi melakukan aktivitas fisik yang berat, terutama pada saat cuaca panas. Sebaiknya gunakanlah waktu luang yang moms miliki untuk beristirahat.
Penutup
Salah satu alasan kuat mengapa aku ingin puasa Ramadhan tahun ini adalah Gendis sudah berusia 6 bulan pada 9 April nanti. Walaupun artinya kemungkinan akan “bolong” di awal puasa. Pasalnya, bayi yang berusia kurang dari 6 bulan sebaiknya hanya diberi ASI eksklusif. Jika ASI eksklusif, maka frekuensi menyusunya akan lebih sering daripada bayi yang berusia 6 bulan ke atas. Di mana sejak berusia 6 bulan bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI.
Apabila moms merasa kelelahan atau merasa tidak enak badan ketika berpuasa, moms dianjurkan untuk tidak berpuasa untuk sementara waktu agar tidak mempengaruhi produksi ASI. Jangan lupa untuk tetap berkomunikasi dengan dokter atau konsultan laktasi jika moms mempunyai masalah dengan produksi ASI atau kesehatan bayi selama waktu puasa.
Semoga artikel 6 Tips Menyusui Saat Puasa Ramadhan untuk New Mom ini bermanfaat.
Waaah makasih tipsnya kak
Bermanfaat sekali