Lilpjourney FollowSeorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.
Home » Travel » Traveling Bali? Rekomendasi Hotel dan Wisata
Traveling Bali? Rekomendasi Hotel dan Wisata
3 min read
Perjalanan menuju hotel
Lilpjourney.com | Bali – Hari ketiga traveling Bali, kami memutuskan untuk pindah hotel di daerah Kintamani. Hal ini disebabkan setelah kami menimbang dengan seksama, sepertinya kurang efektif kalau menginap di Kuta sedangkan lokasi perjalan kami rata-rata daerah Kintamani dan Karangasem.
Mencari Hotel Kedua untuk Traveling Bali
Setelah mencari di Traveloka dengan mensortir berdasarkan harga, kami menemukan hotel yang “pas” dekat dengan Danau Batur. Segara Hotel and Resto. Dengan harga kamar yang relatif murah Rp 162.000/malam hotel ini sangat recommended buat temen-temen backpacker. Selain harganya yang murah, fasilitas hotelnya juga bagus, apalagi viewnya.
Segara Hotel and Resto
Lobby Hotel
Pemandangan di depan hotel
Okay, lanjut ke cerita nekad traveller lagi.
Desa Adat Panglipuran
Perjalanan dari Kuta ke Segara Hotel Kintamani yang memakan waktu kurang lebih 2 jam. Setelah proses check in selesai, kami langsung melanjutkan perjalan dengan menaruh carrier ke kamar terlebih dahulu. Oh iya, hari ini kami melanjutkan perjalanan kami ke desa adat Palipuran di Bangli. Perjalanan kali ini memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Dan sesampainya di Panglipuran, pemandangan pertama yang kami lihat adalah lautan manusia (lebay ah). Hahaha. Jangan coba-coba ke Panglipuran pada Sabtu Minggu. Tapi yaaa hari apapun di Bali nggak ngaruh sih. Every day is Sunday in Bali. Yap.
Suasana Desa Panglipuran yang lumayan padat saat weekend
Setelah puas melihat sekeliling dan karena suasana cukup ramai, kami memutuskan untuk ke destinasi selanjutnya yaitu Hutan Bambu. hutan Bambu ini letaknya masih disekitar Panglipuran. Dari hutan bambu ini pulalah masyarakat mengambil bambu untuk keperluan adat, memperbaiki rumah dan sebaginya.
Karena area hutan bambu yang cukup luas, hati-hati tersesat yaaa. Hehehe
Gaya andalah kami hahaha…
Setalh puas mengambil foto dan berkeliling, kami memutuskan untuk melanjtkan perjalan ke lokasi selanjutnya. Air Terjud Tukad Cepung. Perjalanan di air terjun ini memakan waktu kurang lebih 30 menit. Air Terjun Tukad Cepung belokasi di Jl. Tembuku, Dusun Pe3nida Kelod Tembuku, Bangli. Mengingat air terjun ini merupakan area tempat suci, pengunjung akan diperciki air suci. Dikenakan tiket masuk Rp 15.000,-, untuk menuju ke air terjun memerlukan waktu 15 menit dari area parkir.
Sepanjang perjalanan ke air terjun dengan berjalan kaki, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Air terjun Tukad Cepung ini dihimpit oleh tebing. Karena medan lumayan licin, usahakn memakai sendal gunung atau sepatu yang memang cocok di medan licin.
Oh iya, bagi kalian yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan memasuki air terjun ini.
|20 Mei 2017|
Tukad Cepung Waterfall
Sayangnya, waktu kami kesana sedang ada sesi prewedding yang berlokasi di air terjun. Lalu apalah daya kami yang tidak bisa merusak momen orang dan memilih melanjutkan ke lokasi selanjutnya.
Bamboo 7 Temple
Selanjutnya kami berencana ke Bamboo 7 Temple. Sumpah lokasi kali ini SUSAH dicari di map. Huhuhu… Dan setelah berhasil menemukan lokasi diperparah dengan Bamboo 7 Temple yang nyaris hancur. Hal ini dikarenakan pembuatan pura menggunakan bambu yang memang tidak bisa bertahan lama. Ternyata temnpat wisata ini rencananya untuk event saja. Tapi hikmahnya, kami menemukan pantai yang sepi (bahaya nggak sih sebenarnya? hahaha) di dekat Bamboo 7 Temple yang memang pada dasarnya berada di dekat pesisir pantai.
|20 Mei 2017|
Bamboo 7 Temple
Source : google image (ekspektasi)
Kondisinya sekarang sudah nggak terawat (realita)
Setelah puas menjelajah sampai Bamboo 7 Temple, kami kembali ke hotel. Daaan baru sadar kalau kami belum makan seharian. Hahaha. You know lah, ketika manusia lapar, insting manusianya akan mengambil alih dari pada otaknya. wkwkwkwk…
Kalo laper kami bisa ngginggit. Tapi kalo udah kenyang jadi kalem. Wkwkwkwk
20 Mei 2017
Sebenarnya kami pengen ke Trunyan hari ini, tapi karena kondisi dompet menipis gegara tekor dihari sebelumnya, akhirnya kami memutuskan untuk ke lokasi lain. Tanah lot menjadi lokasi pilihan kami (lagi).
Dan entah kenapa waktu gue nulis artikel ini, gue ngerasa bego banget karena nggak kelokasi lain like Garuda Wisnu Kencana dan Bedugul. Hahaha.
Perjalan hari ini pun di mulai dari yang paling deket, yaitu Batur Mountain View. Karena lokasi menginap itu di kaki Gunung Batur, jadi nggak perlu waktu lama untuk ke lokasi.
|21 Mei 2017|
Batur Mountain View
Setelah selesai menikmati keindahan gunung Batur, kami melanjutkan ke Tanah Lot (sumpah ini konyol banget…dan gue baru sadar).
Padahal hari Minggu…padahal waktunya panjang…kenapa….kenapa…kenapa cuma ke Tanah Lot aja seharian??? Kan keliatan b*egonya… Sumpah gue ngakak so hard banget pas bikin artikel ini. Ya ampun…Kok baru sadar b*egonya….
|21 Mei 2017|
Tanah Lot
|21 Mei 2017|
Perjalan pulang ke hotel
Ah, mungkin kami lelah aja kali ya, makanya kami nggak kepikiran ke GWK dan tempat lain yang masih banyak banget untuk dikunjungi saat traveling Bali.
Malamnya, kami kelaparan dan memilih untuk mencoba menu makanan di hotel tempat kami menginap. Recommended kok. Makanan, lokasi hotel dan harga, semuanya MEMUASKAN!
22 Mei 2017
Sunrise di depan hotel ^^
Hari Terakhir Traveling Bali.
Pagi jam 06.30 WITA kami check out dan langsung pergi ke Panglipuran (lagi). Paling enak deh, Senin pagi di Panglipuran. Selain karena udaranya yang seger, tapi juga karena masih sepi. Hehehe
|22 Mei 2017|
Desa Adat Panglipuran
View desa
Kita explore salah satu rumah warga. No 20 ya nomor rumahnya
Dibikinin kopi gratis loh…hehehe
Puas mengeksplor desa Adat Panglipuran, sambil menuju perjalan pulang kami mampir ke Instana Presiden dan pemandian tirta empul.
|22 Mei 2017|
Tite Empul dan Istana Presiden
Karena waktu kami terbatas, nggak bisa lama-lama apalagi ikut mandi di tirta empul. Diperjalanan menuju penyeberangan Gilimanuk, kami harus berputar karena ada acara adat. Daaan setelah kami berputar pun, ternyata ada acara seperti ulang tahun pura.
Keindahan buda di Bali yang tak lekang oleh kemajuan teknologi.
Lapar… Setelah mengiringi acara acara adat diperjalan pulang, kami pun kelaparan. Hahaha… Ditengah perjalanan kami menemukan rumah makan padang. Dan diseberang rumah makan itu ada view sawah yang lumayan buat di masukin frame foto. Hahaha
Akhirnya perjalan 6 hari 5 malam kami di Bali berakhir dengan “bahagia dan kekonyolan”.