Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

Julie & Julia, Bukan Hanya Sekadar Cerita Memasak

3 min read

review julie & julia

review julie & julia

Lilpjourney.com | Movie Review – Sampai mana kamu menekuni hobimu? Apakah hanya kekadar obsesi sesaat? Coba tonton film Julie & Julia, bukan hanya sekadar cerita memasak. Dalam film ini ada banyak cerita tentang kegigihan Julie Powell dan Julia Child menggapai mimpinya.

Sinopsis Julie & Julia

Julia dan Julie, dua wanita yang hobi memasak, menyadari hidup mereka saling berkaitan. Meski terpisah ruang dan waktu, keduanya yakin bahwa dengan semangat, semuanya bisa menjadi kenyataan.

Pemeran :

  • Meryl Streep sebagai Julia Child
  • Amy Adams sebagai Julie Powell
  • Stanley Tucci sebagai Paul Child, suami Julia Child
  • Chris Messina sebagai Eric Powell, suami Julie Powell

Tentang Film Julie & Julia

Sebuah film yang sengaja gue tonton untuk Hari Blogger Nasional yang jatuh pada 27 Oktober 2020. Film Julie & Julia ini direkomendasikan oleh salah satu member komunitas blogger Indonesian Social Blogpreneur.

Film yang dirilis pada tahun 2009 bsutan sutradara Nora Ephron ini berhasil mengaduk-aduk perasaan gue. Ketekunan dua wanita beda generasi, Julie Powell (Amy Adams) dan Julia Child (Meryl Streep) telah mengantarkannya pada sebuah kesuksesan.

Film tentang kisah nyata ini diadaptasi dari dua buku yaitu “My Life in France” oleh Alex Prud’homme dan “Julie & Julia 365 Days, 524 Recipes, 1 Tiny Apartment Kitchen” oleh Julie Powell. Julie yang sangat terobsesi pada resep masakan Julia membuat sebuh project blog.

Siapa Julie & Julia?

Julia Child merupakan istri seorang diplomat bernama Paul (Stanley Tucci) yang ditugaskan di Perancis di tahun 40-an. Untuk mengisi waktu selama di Perancis, Julie mengambil sebuah kursus memasak. Lantas bagaimana ia bisa menerbitkan buku Mastering the Art of French Cooking? Coba saja tonton langsung filmnya.

Sedangkan Julie Powell ada seorang petugas call center. Bagi Julie, memasak adalah salah satu cara untuk menghilangkan stres.  Sebagi penggemar Julia Powell, dia memiliki obsesi untuk memasak 524 resep Julia Child dalam 365 hari dan ditulis dalam blognya “The Julie/Julia Project.”

Siapa sangka keteknan Julie dalam menulis membuat blognya trending pada platform blog yang ia gunakan. Lebih keren lagi saat ia berhasil masuk dalam New York Times. Wow!

Bukan Hanya Sekadar Cerita Memasak

Film dengan alur maju mundur yang menceritakan dua wanita beda generasi ini pada awalnya sempat membuat gue bingung, hingga muncul tebakan : ah nanti akhirnya si Julia ini melihat blog Julie dan mereka akhirnya meet up. Sayangnya bukan begitu.

Film ini menceritakan kehidupan Julie pada tahun 2002 dan kehidupan Julia pada tahun 1949. Dan film ini bukan hanya sekadar cerita memasak dua wanita. Ada banyak hal yang membuat gue merasa film ini related sekali dengan gue.

#Dapur, Tempat Penghilang Stres

Kata siapa hanya Julie yang merasakan tempat terbaik untuk membuang semua “bad day” di kantor adalah dapur? Gue pun juga begitu. Bagi gue dapur adalah tempat terbaik untuk melepas penat dan menciptakan mood. 

#Tidak Semua Hal Harus Kamu Ceritakan di Blog

Saat kamu menulis pada blog mu, tidak semua hal harus kamu ceritakan. Seperti saat Julie gagal membuat masakan dan akhirnya berdebat dengan suaminya. Walaupun pada awalnya ia ingin menuliskan drama itu, dengan bijak ia memilih untuk menghapusnya.

#Miliki Pasangan yang Selalu Support

Bagian terpenting untuk obsesi seorang wanita adalah memiliki pasangan yang selalu memberikan dukungan. Dan gue suka sekali dengan relationship mereka dengan pasangan masing-masing.

Suami Julia yang memberikan support untuk semua yang Julia ingin lakukan. Saat Yulia ingin ikut kursus membuat topi : aku menyukai itu, tutur suami Julia. Hingga akhirnya Julia menekuni kursus memasak.

Sedangkan Julie dan suaminya berhasil melalui masa-masa sulit pertengkaran. Meski Eric memilih keluar rumah daripada berdebat dengan Julie, pada akhirnya masing-masing dari mereka berhasil mengalahkan ego : aku merindukanmu.

Toxic Friends?

Jika saat itu Julie tidak bertemu teman-temannya yang lebih sukses dari ia, apakah Julie akan menjadi blogger yang tulisannya menjadi film yang gue tonton? Atau jika Julie menyikapi teman-temannya yang toxic dengan tindakan lain, apakah ia kan menjadi penulis blog?

Dari film ini gue belajar bahwa memiliki teman toxic tidak selamanya buruk. Malah bisa menjadi motivasi untuk lebih sukses dengan caramu sendiri! Jadi pilihannya : meratapi kegagalan di tengah-tengah teman yang pamer kesuksesan atau mencari solusi sukses.

Bukan Mereka

Dan pelajaran paling ngena dari film ini adalah jika satu penerbit menolakmu, mungkin bukan tulisanmu yang salah, bisa saja memang mereka bukan yang cocok untuk menerbitkan bukumu. Masih ada harapan lain. Seperti jodoh, jika pergi maka bukan ia jodohmu, ada yang lebih baik lagi. Hehehe.

Konsisten ala Julie & Julia

Seperti kata teh Ani Berta, kunci sukses seorang blogger adalah konsisten. Julie bisa sukses karena ia konsisten menulis selama 365 hari dan konsisten mencoba resel Julia setiap hari. Jika gagal? Oh come on, semua orang sukses pasti punya cerita gagal masing-masing.

Julia tidak akan menjadi penulis buku resep masakan Perancis jika ia tidak konsisten belajar di kelas memasak. Walaupun guru kursusnya seperti membencinya.

Jika kalian berkata aku siap sukses, maka kalian harus siap menjadi manusia yang konsisten dan disiplin. Menjadi manusia yang bisa mengolah emosi dan ego saat kegagalan datang.

Yuk lah tonton film Julie & Julia mumpung long weekend.

Hari Blogger Nasional 2020

Selamat hari blogger nasional. Semoga kedepannya blogger mempunyai payung hukum yang bisa melindungi semua karyanya. Semoga blogger menjadi salah satu pemeran dalam meningkatkan literasi Indonesia.

By the way, semoga semua perempuan bisa memiliki dapur cantik seperti Julia Child.

PS
Peluk dari jauh

Lilpjourney Seorang travel blogger Indonesia yang suka jalan-jalan menyusuri keindahan alam berbalut adat dengan aroma secangkir kopi.

37 Replies to “Julie & Julia, Bukan Hanya Sekadar Cerita Memasak”

  1. Dapur penghilan stress sbenarnya itu benar sekali. Sayangnya aku justru malah stress melihat kondisi dapur. Lagi banyak banget barang dan entah gimana mulia membereskannya. Hehe

  2. TIDAK SEMUA HAL HARUS Di-share di blog/socmed.
    ini aku setujuuuu pake banget!
    Karena kita memang harus memilah dan memilih mana aja yg mau ditulis ya kan

  3. Karena sebenarnya aku suka acara masak-memasak, kayanya boleh juga nonton film Julie Julia ini. Bahasannya menarik apalagi salah satunya jadi Blogger kan. Lumayan kalau bisa nambah resep masakan

  4. Selamat hari blogger nasional mbak…sinopsis fimnya mengisnspirasi sekali intinya jadi perempuan harus punya banyak kebiasaan ya dan menulis atau ngeblog salah satu cara untuk memulai itu karena kita bisa melihat sisi dunia dan berpendapat dari sisi pandang pribadi yang dituangkan dalam tulisan.

  5. Wah filmnya Meryl Streep. Harus nonton nih.
    Saya setuju, apapun yang kita kerjakan pasti berbuah manis asalkan ulet, konsisten dan ga nyalahin orang lain kalo gagal

  6. Waaa aku ingat film ini tapi belum sempet nonton, padahal udah lama yaa. Meryl Streep sih jaminan laaa, apalagi tentang masak-masak gini pasti aku tonton deh!

  7. Buat saya nggak selamanya dapur jadi penghilang stress. Kalo kegiatan memasaknya sih iya…tapi kalau terkunci di dapur karena setelah masakan matang dan kita baru siap-siap beberes, masakan ludes menyisakan cucian dapur. Nah, selesai cuci-cuci peralatan dan bersih-bersih dapur, eh.. udah hampir masuk jam makan berikutnya itu artinya? Siapin makan lagiii… begitu seterusnya. Kayaknya ini bagus juga ya jadi tema film ” terkunci di dapur” hahaha. Selamat hari blogger ya mbak put.

  8. Bener mbak, tidak semua bisa diceritakan di blog. Terutama masalah dengan keluarga, saya memilih untuk menyimpannya. Kalaupun harus ditulis, lebih memilih tulis tangan dan setelah itu dirobek.

  9. Daku setuju kak Put sama tokoh Julie yang nggak perlu semuanya kita tuangkan ke dalam tulisan, entah itu blog atau medsos apalagi urusan keluarga, karena sama saja seperti membuka aib sendiri ya. Lebih baik bila memang tidak nyaman bisa disampaikan kepada ahlinya, agar bisa mendapat solusi.

  10. Dapur cantik atau dapur bersih dan isi peralatannya lengkap itu impian saya banget dan pasti betah deh berlama2 di dapur, jadi pengen nonton deh udah lama gak nonton film tema kayak gini 🙂

  11. Amiinn, semoga kita semua yang konsisten dengan hobi masing-masing bisa sukses di bidangnya ya. Film dan tulisan di artikel ini inspiratif sekali, thanks kak sudah berbagi. Selamat Hari Blogger Nasional!

  12. Setiap orang punya cara buat menghilangkan stres ya. Dan bagiku cara itu bukan memasak 😀 Aku jarang tertarik sama review film, tapi ini kelihatannya menarik.
    Mungkin karena aku juga penulis buku seperti Julia, sekaligus blogger seperti Julie, dan punya temen-temen toxic 😀

  13. Kayaknya pernah denger deh sama judul film ini.
    Thank you ya mbak, jadi punya gambaran soal film Julie Julia. Nanti coba cari ah filmnya buat ditonton 😀

  14. Kok saya setuju banget dengan “tidak semua hal harus diceritakan di blog”. Walau rumah-rumah sendiri, tapi kan ada tamu. Masa iya kita mau “semau gue”
    🙂

    Ada waktu luang saya bakal nonton ah, Mbak.

  15. Setuju banget kak, emang semua hal nggak harus di share di blog atau sosial media. Ada kalanya memang harus disimpan sendiri ya

    1. Huaa tiba2 inget buku perdanaku yang mundur terbitnya krn corona. Masih antri terbit entah kapan. Sebenarnya ada hikmah nya ada beberapa part yg mau kutambahkan. Sepertinya aku hrs segera nulis tambahannya. Thanks mba jadi terinspirasi dengan review film ini. Bagus pesan filmnya

  16. kayaknya pernah mau ntn film ini deh kok ga jadi ya

    masuk list ah,,

    btw selamat hari blogger mba, telat beberapa hari haha

    emang ya cewek klo dah ngelakuin hobi terlihat menikmari ,, eh tapi cowok juga ding,, 😀 masak? emmm enggak deh aku jarang masuk dapur hehe

  17. peran blogger di dunia literasi sebenarnya lebih dari lumayan. tapi seringnya kalo ada kegiatan literasi di daerah2, blogger kurang kepake. apa di daerahku aja ya?

  18. filmnya asyik banget sepertinya ya mbak. Kapan2 aku nonton juga ah, kebtulan suka masak juga & lagi belajar nge-blog juga. Hihi makasih mbak rekomendasinya

  19. Sebuah perenungan yang dalam untuk sebuah film ya Put. Ada beberapa hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari sebuah cerita. Setuju tentang tidak semua hal bisa kita ceritakan di blog. Kita bisa menyimpannya untuk sendiri atau mengemasnya dengan lebih soft.

  20. Bener loh itu put. Gak selamanya memiliki temen toxic itu buruk. Kadang loh orang itu cm gak bs komunikasi dg baik aja. Atau kitanya yg sedang tidak baik2 saja jd mudah baper. Kalau dlam kondisi gini emg lbh baik untuk menyalurkan hobi ke julie ini ya. Recomend nih filmnya buat ditonton

  21. baru pertama kali denger film dan setelah baca tulisan dan komentar yang lain, tau kalau film ini dimensinya ga cuma sekedar memasak, melainkan value yang disuguhkan dengan cara tidak linear. keren banget berita hari ini

  22. Wah ok masuk list film rekomendasi nih, apalagi nontonnya sambil liburan di Pulau Macan thx gaes!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *